PARBOABOA, Pematangsiantar - Video yang disebut-sebut berisi tentang penolakan terhadap pendakwah Haikal Hassan untuk mengisi ceramah di Masjid Raya, Kota Pematang Siantar, viral di media sosial.
Dalam video itu, terlihat sejumlah orang sedang berdialog di dalam masjid. Dialog itu pun semakin panas usai seseorang yang disebut sebagai pengurus Badan Kenaziran Masjid (BKM) meninggalkan lokasi. Melihat hal itu, Haikal kemudian mencoba untuk menenangkan situasi.
"Sudah-sudah mundur-mundur, saya bilang mundur," ungkapnya.
Terkait hal itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, Maratua Simanjuntak pun akhirnya buka suara. Maratua mengatakan, kejadian itu hanyalah kesalahpahaman saja.
"Jadi istilahnya tidak ada yang diusir, cuma BKMT ini mengadakan pengajian di Masjid Raya, kan masjid itu besar, tidak ada pemberitahuan kepada BKM. Jadi BKM tidak mengizinkan malam-malam itu diadakan," katanya, Jumat (1/4/2022).
MUI Pematangsiantar yang menerima laporan langsung mengambil langkah untuk mengislahkan (mendamaikan) kedua belah pihak.
"Sudah diislahkan, sudah tidak ada masalah. Hanya salah paham," jelas Maratua.
"Jadi BKMT sudah minta maaf, memang kesal jugalah Pak Haikal sudah jauh-jauh datang tak jadi bicara. Jadi sekarang sudah gak ada masalah lagi," sambungnya.
Maratua juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Ke depan supaya saling menghargai," tandasnya.