PARBOABOA, Jakarta – Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Selasa (04/10/2022), menyatakan militer telah merekrut lebih dari 200 ribu tentara untuk wajib militer (wamil) untuk berperang di Ukraina.
“Sampai hari ini, lebih dari 200 ribu orang telah masuk ke militer,” kata Sergei Shoigu, dilansir dari AFP, Rabu (05/10/2022),
Hal ini dilakukan sejak mobilisasi parsial diumumkan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Rabu (21/09/2022).
Sergei Shoigu meminta bantuan militer dan komandan angkatan laut untuk membantu orang yang baru saja direkrut agar bisa “bertarung”.
“Saya meminta komandan distrik militer dan armada utara untuk melakukan pelatihan tambahan berupa situasi pertempuran di bawah arahan perwira dengan pengalaman tempur,” ujarnya.
Shoigu mengatakan bahwa orang-orang yang direkrut sedang menjalani pelatihan di 80 lapangan tembak dan enam pusat pelatihan. Ia juga mengungkapkan, mobilisasi akan memanggil 300 ribu warga sipil dari 25 juta tentara cadangan Rusia.
Pemerintah menggarisbawahi bahwa pihaknya akan memprioritaskan warga dengan pengalaman atau kemampuan militer khusus.
Rusia hanya akan mengirimkan personel ke zona perang setelah menyelesaikan pelatihan dan koordinasi tempur.
Selain itu, usia, kondisi medis, atau hukuman penjara dapat membebaskan seseorang warga dari wamil.
Sebelumnya, Shoigu menyatakan bahwa 10 ribu orang mendaftar untuk bertugas tanpa menunggu panggilan wamil dalam waktu 24 jam setelah pengumuman Putin.
Shoigu lantas meminta pusat perekrutan tentara agar tidak menolak sukarelawan bila tidak ada alasan serius.