Medali Nobel Jurnalis Rusia Laku Rp1,5 Triliun, Dilelang untuk Bantu Anak-anak Ukraina

Medali Nobel milik Dmitry Muratov yang laku terjual Rp1,5 triliun dalam lelang. AP

PARBOABOA, Pematangsiantar - Medali Nobel milik jurnalis Rusia, Dmitry Muratov, laku terjual seharga US$103,5 juta (sekitar Rp1,5 triliun lebih) dalam sebuah lelang pada Senin malam waktu setempat. 

Dilansir Associated Press (AP) , Selasa (21/6/2022), Muratov sengaja melelang medali miliknya itu untuk membantu mengumpulkan dana bagi pengungsi anak-anak Ukraina. 

Terjualnya medali Nobel kali ini memecahkan rekor sebelumnya, ketika James Watson melelang medalinya pada 2014 dan laku US$4,76 juta (sekitar Rp70,5 miliar). Watson meraih Nobel atas usahanya menemukan struktur DNA pada 1962.

Juru bicara balai lelang Heritage Auctions menolak memberikan identitas pemenang lelang medali Nobel Muratov. Ia hanya mengatakan jika pembeli anonim itu melakukan penawaran via telepon. 

Acara lelang itu dilakukan langsung di Hari Pengungsi Dunia. Muratov dianugerahi Medali Nobel pada 2021. Ia membantu mendirikan surat kabar independen Novaya Gazeta di Rusia. 

Saat itu Muratov menjabat sebagai pemimpin redaksi. Namun, pada Maret tahun ini, pemerintah Rusia membredel Novaya Gazeta di tengah usaha Kremlin menginvasi Ukraina. 

Wartawan berusia 60 tahun itu sebelumnya juga sudah mendonasikan uang hadiah Nobel sebesar US$500.000 (Rp7,4 miliar) yang diterimanya untuk amal. 

Ketika ditanya alasannya melelang medali Nobel, Muratov mengatakan jika ia ingin memberikan para pengungsi anak-anak kesempatan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik. "Kami ingin mengembalikan masa depan mereka," kata Muratov kepada AP. 

Menurut lulusan Samara University itu, seluruh uang hasil lelang akan diserahkan kepada UNICEF sebagai usaha untuk membantu anak-anak Ukraina yang terpaksa meninggalkan negara mereka akibat perang. 

Ketika diwawancara oleh AP sebelum lelang dimulai, Muratov mengaku sangat khawatir akan kondisi anak-anak Ukraina yang menjadi yatim piatu karena konflik di negara mereka. 

Ia juga menambahkan betapa pentingnya sanksi-sanksi yang dijatuhkan dunia internasional kepada Rusia karena tak memberikan bantuan kemanusiaan, seperti obat-obatan bagi penyakit langka dan transplantasi tulang kepada yang membutuhkan. 

Sedianya, medali emas 23 karat seberat 175 gram milik Muratov hanya bernilai US10.000 (Rp148 juta). 

Muratov selama ini dikenal sebagai pengritik pemerintah Rusia, terutama saat Moskow mencaplok Semenanjung Krimea pada 2014 dan invasi yang dilakukan pada 24 Februari lalu sehingga membuat 5 juta penduduk Ukraina mengungsi. 

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS