PARBOABOA, Jakarta - Mantan Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Pinrang, Radityo Wiratama Putra Sikado mengancam akan melaporkan rekanan ke polisi terkait penipuan yang dilakukan oleh pemilik CV Sabang Marauke Persada (SMP), IF terkait 500 ton beras yang dipinjamkan tidak kunjung dikembalikan.
Saat itu, menurut dia, IF telah memberikan jaminan berupa dua sertifikat tanah yang digunakan sebagai pabrik penggilingan dan pabrik mesin poles.
"Jadi ada dua (sertifikat) atas nama IF. Namun, dilakukan penagihan sampai bulan Oktober beras itu hanya kembali 40 ton sampai hari ini," ujar Radityo di Makassar, Jumat (25/11).
Kemudian pihak Bulog saat ini meminta sertifikat yang dijadikan sebagai jaminan oleh IF di kuasa jualkan. Tetapi, belakangan ini setelah dilakukan pemeriksaan keabsahan sertifikat tersebut ternyata tidak valid.
"Ini tidak valid. Karena jaminan penggilingan yang dimaksud ada tapi setelah dicek di BPN ternyata hanya tanah kosong yang berlokasi sama dengan pabrik mesin poles," tuturnya.
Bukan Cuma itu, jaminan sertifikat pabrik mesin poles kata Radityo juga mengalami masalah. Dimana sertifikat tersebut telah digandakan.
"Sertifikat pabrik mesin poles itu setelah di-crosscheck ternyata ganda ada di bank. Kami merasa ada unsur dari IF untuk mengambil keuntungan. Saya merasa IF melakukan kesengajaan yang merugikan dalam hal perusahaan maupun pribadi saya. Karena sampai saat ini pengembaliannya pun belum sampai 50 persen," terangnya.
Akibat kasus tersebut, Radityo pun kehilangan jabatannya sebagai pimpinan cabang pembantu Bulog Pinrang. Saat ini, ia ditempatkan sebagai staf biasa di Kanwil Bulog Sulawesi Selatan dan Barat.
Apapun proses yang sementara berjalan saya tetap kooperatif. Karena memang ini murni bukan rencana dan niat saya menghilangkan beras yang ada di gudang Bulog. Niat saya hanya bagaimana pencapaian target saya di Kabupaten Pinrang ini bisa melampaui. Walaupun prosedur yang saya lalui tidak sesuai saya akui itu," katanya.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso sebelumnya mengungkapkan 500 ton beras di Gudang Bulog Bittoeng, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan hilang akibat dipinjamkan kepala Bulog di daerah itu kepada mitra swasta.
Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya sedang melakukan penyelidikan internal atas kasus itu. Selain itu, kasus ini juga telah ditangani oleh pihak kepolisian.
"Sementara ini berasnya dipinjamkan dengan mitra, kita belum tahu, tapi yakin (kasus) itu (akan) selesai," pungkas Buwas di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/11) lalu.