PARBOABOA - Laba-laba merupakan hewan yang seringkali kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat ditemukan di rumah, taman, ladang, hutan dan berbagai lingkungan lainnya.
Namun, tahukah kamu bahwa di antara ribuan spesies laba-laba yang ada, terdapat beberapa yang memiliki racun layaknya ular dan bahkan dapat membahayakan manusia?
Meskipun kebanyakan laba-laba beracun ini ditemukan di hutan belantara, tidak dapat dipungkiri bahwa kemungkinan mereka muncul di sekitar manusia sangatlah nyata. Kehadiran mereka bisa menjadi ancaman yang serius.
Tak dapat disangkal bahwa laba-laba beracun ini membawa bahaya yang perlu kita waspadai. Oleh sebab itu, penting untuk kita mengetahui jenis-jenis laba-laba beracun yang ada di dunia ini.
Dalam artikel kali ini, Parboaboa akan menginformasikan jenis laba-laba beracun di dunia. Penasaran? Berikut ulasannya.
1. Black Widow Spider
Jenis laba-laba beracun yang pertama adalah Black Widow Spider. Hewan ini merupakan laba-laba yang cukup sering ditemukan di negara berikilim sedang dan kering seperti Amerika Selatan, Afrika, Indonesia, Australia.
Ciri khas yang dimiliki laba-laba betina dan jantan cukup berbeda. Laba-laba betina memiliki kaki yang panjang dan memiliki simbol mirip dengan jam pasir berwarna merah pada bagian perutnnya.
Nah, simbol inilah yang menjadi "Kode" kepada manusa atau hewan lain bahwa dirinya merupakan laba-laba rumahan yang berbahaya.
Sementara itu, Black Widow jantan justru memiliki ukuran lebih kecil dari betina dan memiliki warna yang lebih bervariasi, seperti kuning, putih, pink, dan merah.
Sebagaimana halnya dengan laba-laba jenis lainnya, Black Widow juga akan membentuk jaring laba-laba untuk menangkap mangsanya.
Setelah mangsa terperangkap dalam jaringnya, Black Widow akan menggigitnya sambil membungkusnya dengan jaring tersebut.
2. Brown Recluse
Brown Recluse merupakan laba-laba di rumah yang cukup beracun dan berbahaya.
Seperti namanya, laba-laba beracun ini memiliki kulit berwarna cokelat yang diselubungi oleh bulu-bulu tipis. Biasanya, laba-laba Brown Reclues mendiami bagian rumah yang sangat jarang terganggu.
Mengapa demikian?
Hal ini disebabkan oleh sifat pemalu dari Brown Recluse yang lebih memilih tempat yang tenang dan jauh dari kebisingan.
Walaupun begitu, tetaplah berhati-hati. Kebanyakan kasus gigitan laba-laba Recluse terjadi ketika orang-orang sedang mengambil pakaian dari dalam lemari.
Lemari menjadi tempat yang sempurna bagi mereka, karena kelembapan dan bahan dasarnya yang terbuat dari kayu.
Karena itu, untuk menghindari gigitan Brown Recluse di dalam lemari kayu, disarankan untuk menggoyangkan pakaian sebelum mengenakannya.
Kamu tentu tidak ingin mengalami kulit yang melepuh dan jaringan dalam kulit berubah menjadi ungu akibat gigitan laba-laba ini, bukan? Maka dari itu, tetaplah waspada.
3. Sydney Funnel Web Spider
Sydney Funnel Web Spider merupakan laba-laba yang memiliki bisa beracun dan potensial mematikan bagi manusia.
Racunnya mengandung neurotoksin yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem saraf. Gigitan laba-laba ini harus segera ditangani dengan bantuan medis darurat.
Laba-laba Sydney Funnel Web biasanya ditemukan di daerah sekitar Sydney, Australia. Mereka hidup di berbagai tempat seperti celah pohon, bawah batu, semak belukar, dan kadang-kadang dapat ditemukan di pinggiran jalan kota.
Laba-laba ini memiliki tubuh yang besar dan kuat dengan warna gelap yang berkilau. Sydney Funnel betina biasanya memiliki panjang tubuh sekitar 1 hingga 5 cm lebih besar dari jantannya.
Meskipun jantan lebih kecil, racun yang dihasilkan oleh jantannya justru lebih aktif dan berbahaya. Pada malam hari, jantan sering keluar dari sarangnya untuk mencari makan, sementara betina menunggu di sarangnya hingga mangsa datang sendiri.
Sarang Sydney Funnel Web memiliki struktur yang unik, seperti lubang di dalam tanah, dengan lapisan jaringan setebal 30 cm.
Bentuk jaring tersebut sangat menarik bagi serangga, kaki seribu, dan bahkan kadal. Begitu mangsa masuk ke dalam jaring, laba-laba Sydney Funnel Web akan langsung menyerangnya dalam waktu beberapa menit saja.
4. Six-Eyed Sand
Six-Eyed Sand Spider adalah jenis laba-laba beracun di dunia yang biasanya ditemukan di padang pasir wilayah Afrika Selatan.
Hewan ini memiliki kemampuan berkamuflase, karena tubuhnya tertutup oleh rambut-rambut kecil yang disebut dengan setae. Si Exyed Sand juuga kerap dikenal sebagai laba-laba pasir bermata 6.
Laba-laba ini cenderung bersembunyi di bawah pasir dan menutupi tubuhnya dengan partikel pasir agar sulit terlihat oleh mangsa atau predator.
Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk dengan efektif berburu mangsa atau melindungi diri dari ancaman.
Namun, penting untuk diketahui bahwa laba-laba Six-Eyed Sand biasanya tidak agresif terhadap manusia dan jarang terlibat dalam gigitan terhadap manusia kecuali mereka merasa terancam.
Mereka lebih fokus pada mangsa seperti serangga kecil atau hewan kecil lainnya dalam upaya mencari makan.
5. Brazilian Wandering Spider
Brazilian wandering spiders atau bisa juga disebut sebagai laba-laba pisang karena keruap ditemuak di daun pisang.
Laba-laba ini memiliki mekanisme pertahanan yang melibatkan mengangkat dua kaki depannya ke atas ketika merasa terancam.
Spesies laba-laba ini dianggap berbahaya karena racunnya dapat mempengaruhi sistem saraf, yang dapat menyebabkan detak jantung yang tidak teratur dan priapisme (ereksi berkepanjangan).
Namun, peneliti sedang melakukan upaya untuk memanfaatkan racun Brazilian wandering sebagai obat untuk mengobati disfungsi ereksi.
Brazilian wandering umumnya ditemukan di habitat alaminya di Amerika Selatan dan biasanya tidak mengancam manusia kecuali mereka merasa terancam.
Namun, jika terjadi gigitan atau ada kekhawatiran terkait racunnya, sebaiknya mencari perawatan medis segera.
6. Chilean Recluse Spider
Jenis laba-laba berbisa selanjutnya adalah Chilean Recluese. Laba-laba ini umumnya tidak agresif dan cenderung menghindari interaksi dengan manusia.
Mereka lebih suka tinggal di tempat-tempat tersembunyi seperti dalam celah atau sela-sela benda-benda di rumah, jadi kebanyakan kasus gigitan manusia terjadi karena kontak tidak sengaja atau saat laba-laba merasa terancam.
Meskipun gigitan Chilean Recluse dapat menyebabkan kerusakan jaringan kulit dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan nekrosis (kematian jaringan), angka kematian akibat gigitan laba-laba ini sangat rendah.
7. Whistling Tarantula
Salah satu Laba-laba beracun di Australia adalah Whistling Tarantula. Racun dari Whistling Tarantula tidak mematikan bagi manusia, tetapi dapat menyebabkan rasa sakit yang signifikan dan pembengkakan di area yang tergigit.
Taringnya yang berukuran sekitar 1 cm dapat menghasilkan luka yang memicu reaksi tersebut.
Jika seseorang tergigit oleh Whistling Tarantula atau hewan beracun lainnya, sangat penting untuk segera mencari perawatan medis untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.
8. Yellow Sac Spider (kantung kuning)
Memiliki panjang sekitar 0,3-1,5 cm, Yellow Sac Spider sering membuat jaring-jaring di daun, rumput atau bawah batu.
Laba-laba dengan nama latin Cheiracanthium inclusum ini kerap ditemukan di dalam ruangan di sepanjang kawasan AS, Meksiko, dan Amerika
Gigitan laba laba beracun di dunia ini dapat menyebabkan rasa sakit yang signifikan pada manusia. Beberapa orang mungkin mengalami reaksi lokal seperti kemerahan, bengkak, dan gatal di area yang tergigit.
Walaupun jarang terjadi, beberapa kasus gigitan laba-laba ini dapat menyebabkan nekrosis atau kerusakan jaringan di sekitar lokasi gigitan.
Laba-laba kantung kuning ini biasanya merupakan predator nokturnal, yang berarti mereka aktif pada malam hari dan cenderung bersembunyi di kepompong kecil yang mereka buat pada siang hari.
9. Wolf Spider
Banyak ditemukan di Amerika Utara dan Eropa, Wolf Spider memiliki ukuran tubuh sekitar 2,5 cm dengan kaki yang panjangnya hampir sama.
Hewan ini seringkali menggigit manusia untuk membela iri, Gigitanya dapar menyebabkan alergi, gatal, mual, pusing dan peningkatan denyut nadi.
10. Redback Spider
Laba-laba beracun yang terakhir adalah Redback spider. Hewan ini dikenal memiliki sifat yang lebih beracun dibandingkan jantan.
Mereka cenderung tidak agresif dan akan berusaha menghindari konfrontasi dengan manusia. Namun, jika laba-laba betina merasa terancam atau terganggu saat mempertahankan telurnya, mereka kemungkinan besar akan menggigit sebagai mekanisme pertahanan.
Racun yang dimiliki oleh Redback disebut alpha-latrotoxins. Alpha-latrotoxins adalah campuran neurotoksin yang menyebabkan efek toksik pada manusia.
Ketika digigit, racun ini dapat menyebabkan rasa sakit yang intens, berkeringat berlebihan, detak jantung yang cepat, pembengkakan kelenjar getah bening, dan beberapa gejala sistem lainnya.
Hal yang menarik mengenai Redback adalah kemampuannya untuk memoderasi jumlah racun yang disuntikkan ke dalam mangsanya atau korban.
Laba-laba ini dapat mengendalikan seberapa banyak racun yang diberikan selama gigitan mereka. Oleh karena itu, tingkat keparahan gejala yang muncul pada manusia yang digigit oleh Redback dapat bervariasi, tergantung pada seberapa banyak racun yang disuntikkan.
Nah, itulah beberapa jenis laba-laba beracun di muka Bumi. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat menghindarinya. Teruslah membaca untuk mengeksplorasi dunia, yang sering kali tersembunyi, temukan hanya di Parboaboa.