PARBOABOA, Jakarta - Korban kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara menuntut Pertamina untuk bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Hal itu terjadi lantaran hingga saat ini, belum ada permintaan maaf atau ganti rugi materiil yang diberikan oleh Pertamina kepada para korban.
Ketua Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu (FKTMB), Muhammad Huda, mengatakan bahwa harta benda para korban mengalami kerusakan yang signifikan dan pihak Pertamina belum menunjukkan tanda-tanda kesediaan untuk memberikan ganti rugi.
“Padahal, kesalahan total itu ada di Pertamina" ujar Huda, Selasa (7/3/2023).
Meskipun Pertamina telah menanggung biaya perawatan para korban di rumah sakit, namun Huda menyebutkan bahwa tanggung jawab perusahaan tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan.
"Tanggung jawab Pertamina itu belum dilaksanakan. Baru hanya yang di RS ini warga kan juga masih trauma," katanya.
Sehubungan dengan hal ini, forum tersebut berencana untuk menyurati Pertamina untuk meminta pertanggungjawaban atas insiden tersebut.
"Maka kami juga akan menyurati Pertamina bagaimana ini pertanggungjawabannya soal ini," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan semua biaya pengobatan, kebutuhan pakaian, hingga makanan korban ditanggung Pertamina.
Ma'ruf menyampaikan hal itu saat menyambangi lokasi kebakaran bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir pada Sabtu (4/3).
"Apa kebutuhannya, makanan? Pakaian? Konsumsi, makan cukup? Pakaiannya habis terbakar? InsyaAllah mudah-mudahan, sabar ya. Nanti kebutuhannya di sini dijamin oleh Pertamina nanti ya," kata Ma'ruf.
Namun, Ma'ruf dan Erick tidak menjawab tegas soal ganti rugi rumah warga yang hangus terbakar, apakah biaya ganti rugi tersebut juga ditanggung Pertamina atau tidak.