PARBOABOA, Pematangsiantar - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un pada Senin (28/3/2022) berjanji untuk meningkatkan persenjataan perangnya.
Hal itu ia sampaikan hanya berselang beberapa hari setelah negaranya melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua pertama dalam empat tahun terakhir.
Pernyataan itu dianggap sebagai pertanda jikalau negeri komunis tersebut akan terus melakukan sejumlah uji coba peluncuran rudal.
Bahkan, yang lebih buruk lagi, Korut akan menguji bom nuklir dalam waktu dekat. Dilansir dari Associated Press, Korut belakangan memang tengah meremajakan persenjataannya.
Kepemilikan bom nuklir oleh Korea Utara semakin memberikan tekanan besar kepada pemerintah Amerika Serikat. Karena, sejauh ini, diplomasi terkait persenjataan nuklir di antara kedua negara masih mengalami kebuntuan.
Seperti diketahui, Korut pada Kamis pekan lalu melakukan uji coba peluncuran rudal jarak jauh Hwasong-17. Itu merupakan uji coba yang kedua belas kalinya tahun ini.
Para analis Barat menyebut jika rudal Hwasong-17 didesain untuk dapat mencapai sasaran manapun di AS.
Dalam sesi foto bersama para ilmuwan dan sejumlah pihak yang berkepentingan terkait pengembangan dan uji coba rudal balistik Hwasong-17, Kim berjanji untuk membangun kekuatan serang guna menangkal ancaman.
"Sebuah negara yang memiliki kemampuan serang tinggi dan kekuatan militer tanpa tandinglah yang dapat mencegah terjadinya perang," ujar Kim seperti diberitakan kantor berita KCNA yang dikendalikan pemerintah.
"Jaminan keamanan sebuah negara akan tercapai jika seluruh ancaman dan pemerasan yang dilakukan oleh para imperialis dapat dikendalikan," serunya lagi.
Peluncuran rudal Hwasong-17 merupakan uji coba persenjataan Korea Utara yang paling serius sejak mereka mengembangkan rudal balistik antarbenua pada November 2017.
