PARBOABOA, Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah menilai, Jakarta Innovation Day (JID) dapat mengusik zona nyaman aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Mereka (ASN) kan biasanya sehari-hari berada di zona nyaman. Dengan JID ini mereka dipaksa untuk bekerja dan mengusik zona nyaman mereka," katanya kepada PARBOABOA, Jumat (29/9/2023).
Padahal, lewat JID 2023, organisasi perangkat daerah dan ASN Pemprov DKI bisa unjuk kebolehan dengan memperlihatkan bidang dan kinerja mereka sehingga masyarakat mengetahui tugas pokok fungsi (tupoksi).
Apalagi jika dibandingkan dengan ASN dari daerah lain, kata Trubus, pendapatan ASN DKI Jakarta paling tinggi. Sehingga memang seharusnya ASN bekerja secara maksimal, terukur dan diawasi.
"Inovasi sudah seharusnya dilakukan secara rutin, bukan hanya saat JID saja. Kinerja ASN juga harus transparan, tata kelola JID juga harus transparan dengan pengawasan birokrasi yang ketat, sebab mereka hidup dari pajak rakyat, sudah seharusnya mereka berkinerja maksimal," tegasnya.
Trubus khawatir, JID dijadikan ajang Pemprov DKI menghabiskan anggaran, karena dalam pelaksanaannya, JID menggunakan APBD DKI Jakarta.
"Anggaran harus diperiksa secara rigid, dikhawatirkan terjadi pemborosan anggaran. Malah yang lebih parahnya tidak berpengaruh bagi masyarakat umum dan efek dominonya tidak membawa perubahan besar bagi budaya birokrasi ASN DKI Jakarta," kesalnya.
Kekhawatiran Trubus lainnya yaitu JID hanya dijadikan ajang pencitraan dari Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi. Padahal sejatinya, JID memerlukan kemauan politik aksi nyatanya menghadirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Khawatirnya DKI Jakarta justru hanya memberi contoh cara mencitrakan diri para ASN tapi ujung-ujungnya zonk," imbuhnya.
Jakarta Innovation Day 2023 telah selesai digelar pada 25 hingga 27 September lalu. Namun, gelaran tersebut menimbulkan tanda tanya warga, karena OPD di Pemprov DKI seharusnya menciptakan inovasi, bukan semata-mata karena adanya ajang JID ini.
"Sudah seharusnya OPD di DKI melakukan usaha maksimal, melakukan yang terbaik untuk Jakarta," kata salah seorang warga Jakarta, Heni (bukan nama sebenar) kepada PARBOABOA.
Warga Jakarta Timur ini mengaku turut menghadiri Jakarta Innovation Day 2023 pada Rabu lalu ini menilai, selayaknya pula ASN Pemprov DKI melakukan riset dan inovasi, karena bisa menambah kepercayaan publik.
"ASN kan digaji oleh pemerintah. Anggaran pemerintah ada hasil pajak rakyat, dalam hal ini kita jadi tidak meragukan ternyata mereka benar-benar bekerja," ungkap Heni.
Sebelumnya, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi mengatakan, inovasi yang dihadirkan di Jakarta Innovation Day ini bisa menjadi contoh baik, bukan hanya Jakarta, tapi bisa direplikasi oleh daerah lain.
"Semoga daerah lain di Indonesia juga bisa menciptakan inovasi," tambahnya.
Diketahui, pada 2022 tercatat sebanyak 272 inovasi yang dijalankan OPD Pemprov DKI Jakarta. Dari jumlah tersebut, 200 inovasi terlapor dalam Innovative Government Award 2023, ajang pemberian apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri.