PARBOABOA, Jakarta - Melonjaknya kasus harian Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir menjadi perhatian Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Sehingga dia mengingatakan seluruh pihak agar selalu waspada akan penyebaran virus mematikan ini, terlebih dengan munculnya varian baru.
“Nampaknya tidak ada kata lelah bagi kami untuk kembali duduk bersama, berdiskusi dan menuntaskan kasus Covid-19 sampai level yang paling rendah. Ucapan tersebut tentunya bukanlah tanpa alasan mengingat adanya indikasi kenaikan kasus Covid-19 yang kembali meningkat hingga menyentuh angka 5.000 kasus dalam satu minggu terakhir,” kata Luhut dalam Rapat Koordinasi Evaluasi PPKM Jawa dan Bali, seperti dikutip melalui unggahan akun Instragram @luhut.pandjaitan, Sabtu (05/11/2022).
Sebagai langkah antisipasi, Luhut menyebut pihaknya akan terus memantau peningkatan jumlah pasien terpapar virus Covid-19 di sejumlah negara, dengan tingkat kematian yang lebih tinggi bila dibandingkan pada pertengahan tahun 2022.
“Berkaca pada kasus dan pola Covid-19 di negara lain adalah salah satu cara kami untuk memprediksi segala kemungkinan yang terjadi ke depan,” jelasnya.
Luhut mempredisi puncak penyebaran varian baru Covid-19 akan terjadi dalam dua bulan ke depan. Namun menurutnya puncak kasus akibat varian baru ini tidak akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan puncak kasus varian Omicron yang terjadi pada awal tahun.
“Berdasarkan berbagai data yang telah kami amati dan berangkat dari trajectory kasus Covid-19 yang lalu, puncak gelombang berbagai varian baru ini diperkirakan akan terjadi pada satu hingga dua bulan ke depan,” ujarnya.
Untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus, Luhut memastikan pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi, seperti meningkatkan kembali capaian vaksinasi booster, terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan utamanya penggunaan masker di ruang-ruang tertutup, dan memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia.
“Hari ini saya juga menegaskan kembali bahwa pemerintah akan terus menggunakan PPKM Level sebagai basis pengetatan kegiatan bagi masyarakat yang akan terus dilakukan evaluasinya,” pungkasnya.