PARBOABOA – Berapa jumlah Provinsi di Indonesia saat ini? Sejak awal kemerdekaan pada 1945, Indonesia telah mengalami banyak perubahan dalam pembagian wilayahnya. Salah satu aspek penting dari pembagian wilayah ini adalah jumlah provinsi dan ibukota provinsi.
Provinsi merupakan unit terbesar dari pemerintahan daerah yang berfungsi untuk memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik di tingkat regional. Setiap provinsi memiliki karakteristik unik dan kekhasan budaya yang berbeda-beda, serta memiliki ibukota sebagai pusat pemerintahan dan aktivitas ekonomi.
Pada artikel ini, Parboaboa akan membahas berapa jumlah provinsi di Indonesia dari tahun ke tahun lengkap dengan ibukotanya. Jumlahnya memang tidak selalu tetap, melainkan mengalami perubahan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan perubahan tersebut, seperti pembagian wilayah administratif, peningkatan otonomi daerah, dan kebutuhan pelayanan publik yang semakin kompleks.
Terakhir kali, DPR RI telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya dalam rapat paripurna pada 17 November 2022. Kemudian RUU tersebut disahkan menjadi Undang-Undang (UU) Nomor 29 Tahun 2022.
Dalam hal ini, Provinsi Papua Barat Daya yang memiliki Ibukota Sorong mencakup beberapa kota, seperti Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Mamberamo, dan Kabupaten Tambrauw.
Sebelumnya, jumlah provinsi di Indonesia pada 11 November 2022 juga sudah bertambah 3, dari 34 menjadi 37. Adapun ketiga provinsi terbaru di Indonesia itu adalah, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. Berikut urutan provinsi di Indonesia lengkap dengan Ibukotanya.
Daftar 38 Provinsi di Indonesia dan Ibukotanya
- Nanggroe Aceh Darussalam (Ibu Kota Banda Aceh)
- Sumatera Utara (Ibu Kota Medan)
- Sumatera Selatan (Ibu Kota Palembang)
- Sumatera Barat (Ibu Kota Padang)
- Bengkulu (Ibu Kota Bengkulu)
- Riau (Ibu Kota Pekanbaru)
- Kepulauan Riau (Ibu Kota Tanjung Pinang)
- Jambi (Ibu Kota Jambi)
- Lampung (Ibu Kota Bandar Lampung)
- Bangka Belitung (Ibu Kota Pangkal Pinang)
- Kalimantan Barat (Ibu Kota Pontianak)
- Kalimantan Timur (Ibu Kota Samarinda)
- Kalimantan Selatan (Ibu Kota Banjarbaru)
- Kalimantan Tengah (Ibu Kota Palangkaraya)
- Kalimantan Utara (Ibu Kota Tanjung Selor)
- Banten (Ibu Kota Serang)
- DKI Jakarta (Ibu Kota Jakarta)
- Jawa Barat (Ibu Kota Bandung)
- Jawa Tengah (Ibu Kota Semarang)
- Daerah Istimewa Yogyakarta (Ibu Kota Yogyakarta)
- Jawa Timur (Ibu Kota Surabaya)
- Bali (Ibu Kota Denpasar)
- Nusa Tenggara Timur (Ibu Kota Kupang)
- Nusa Tenggara Barat (Ibu Kota Mataram)
- Gorontalo (Ibu Kota Gorontalo)
- Sulawesi Barat (Ibu Kota Mamuju)
- Sulawesi Tengah (Ibu Kota Palu)
- Sulawesi Utara (Ibu Kota Manado)
- Sulawesi Tenggara (Ibu Kota Kendari)
- Sulawesi Selatan (Ibu Kota Makassar)
- Maluku Utara (Ibu Kota Sofifi)
- Maluku (Ibu Kota Ambon)
- Papua Barat (Ibu Kota Manokwari)
- Papua (Ibu Kota Jayapura)
- Papua Tengah (Ibu Kota Nabire)
- Papua Pegunungan (Ibu Kota Jayawijaya)
- Papua Selatan (Ibu Kota Merauke)
- Papua Barat Daya (Ibu Kota Sorong)
Tujuan Penambahan Provinsi di Indonesia
Penambahan provinsi di Indonesia memiliki tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi tata kelola pemerintahan di tingkat regional, serta memperkuat otonomi daerah.
Dengan penambahan provinsi, diharapkan pemerintah dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik dan lebih terfokus pada setiap wilayah. Selain itu, penambahan provinsi juga dapat mempercepat pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, karena setiap provinsi memiliki kebutuhan yang berbeda-beda yang harus disesuaikan dengan kondisi dan kekhasan daerah masing-masing.
Penambahan provinsi juga dapat memberikan kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam tata kelola pemerintahan di tingkat provinsi dan mengambil keputusan yang memengaruhi wilayah mereka secara langsung.
Selain itu, penambahan provinsi juga dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap negara Indonesia, karena setiap provinsi memiliki karakteristik dan keunikan budaya yang khas dan unik.
Namun, penambahan provinsi juga dapat menimbulkan berbagai tantangan, seperti peningkatan biaya operasional pemerintah daerah, kesulitan dalam mengelola sumber daya manusia dan keuangan, serta risiko terjadinya konflik antar daerah yang dapat memperburuk stabilitas dan keamanan nasional.
Oleh karena itu, penambahan provinsi harus diimbangi dengan manajemen pemerintahan yang baik dan efektif, serta dukungan dari seluruh stakeholder di tingkat regional dan nasional.
Jumlah Provinsi di Indonesia dari Tahun ke Tahun
Hingga kini, sudah ada total 4 Provinsi baru Indonesia. Lalu, apakah jumlah provinsi di Indonesia selalu tetap? Jawabannya tidak. Pada awal kemerdekaan, jumlah provinsi di Indonesia hanya 8 saja, yakni Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Maluku, Sunda Kecil, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Seiring dengan perkembangan waktu, jumlah provinsi di Indonesia juga mulai mengalami perubahan. Di awal, Indonesia hanya memiliki 8 provinsi dan sekarang sudah memiliki 38. Adapun jumlah provinsi di Indonesia dari tahun ke tahun antara lain adalah:
19 Agustus 1945
- Provinsi Sulawesi
- Provinsi Kalimantan
- Provinsi Sumatra
- Provinsi Maluku
- Provinsi Sunda Kecil
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi Jawa Timur
1950
- Provinsi Sulawesi
- Provinsi Kalimantan
- Provinsi Sumatra Utara
- Provinsi Sumatra Tengah
- Provinsi Sumatra Selatan
- Provinsi Maluku
- Provinsi Sunda Kecil
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
1956
- Provinsi Sulawesi
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Sumatra Utara
- Provinsi Daerah Istimewa Aceh
- Provinsi Sumatra Tengah
- Provinsi Sumatra Selatan
- Provinsi Maluku
- Provinsi Sunda Kecil
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
1957
- Provinsi Sulawesi
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provisi Kalimantan Tengah
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Sumatra Utara
- Provinsi Daerah Istimewa Aceh
- Provinsi Sumatra Barat
- Provinsi Riau dan Jambi
- Provinsi Sumatra Selatan
- Provinsi Maluku
- Provinsi Sunda Kecil
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
1958
- Provinsi Sulawesi
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provisi Kalimantan Tengah
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Sumatra Utara
- Provinsi Daerah Istimewa Aceh
- Provinsi Sumatra Barat
- Provinsi Riau
- Provinsi Jambi
- Provinsi Sumatra Selatan
- Provinsi Maluku
- Provinsi Bali
- Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
1959
- Provinsi Sulawesi
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provisi Kalimantan Tengah
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Sumatra Utara
- Provinsi Daerah Istimewa Aceh
- Provinsi Sumatra Barat
- Provinsi Riau
- Provinsi Jambi
- Provinsi Sumatra Selatan
- Provinsi Lampung
- Provinsi Maluku
- Provinsi Bali
- Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
1960
- Provinsi Sulawesi Utara
- Provinsi Sulawesi Tengah
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provinsi Kalimantan Tengah
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Sumatra Utara
- Provinsi Daerah Istimewa Aceh
- Provinsi Sumatra Barat
- Provinsi Riau
- Provinsi Jambi
- Provinsi Sumatra Selatan
- Provinsi Lampung
- Provinsi Maluku
- Provinsi Bali
- Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
1967
- Provinsi Sulawesi Utara
- Provinsi Sulawesi Tengah
- Provinsi Sulawesi Tenggara
- Provinsi Sulawesi Selatan
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provinsi Kalimantan Tengah
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Sumatra Utara
- Provinsi Daerah Istimewa Aceh
- Provinsi Sumatra Barat
- Provinsi Riau
- Provinsi Jambi
- Provinsi Sumatra Selatan
- Provinsi Bengkulu
- Provinsi Lampung
- Provinsi Maluku
- Provinsi Bali
- Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
1969
- Provinsi Sulawesi Utara
- Provinsi Sulawesi Tengah
- Provinsi Sulawesi Tenggara
- Provinsi Sulawesi Selatan
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provinsi Kalimantan Tengah
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Sumatra Utara
- Provinsi Daerah Istimewa Aceh
- Provinsi Sumatra Barat
- Provinsi Riau
- Provinsi Jambi
- Provinsi Sumatra Selatan
- Provinsi Bengkulu
- Provinsi Lampung
- Provinsi Maluku
- Provinsi Bali
- Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
- Provinsi Irian Jaya
1976
- Provinsi Sulawesi Utara
- Provinsi Sulawesi Tengah
- Provinsi Sulawesi Tenggara
- Provinsi Sulawesi Selatan
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provinsi Kalimantan Tengah
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Sumatra Utara
- Provinsi Daerah Istimewa Aceh
- Provinsi Sumatra Barat
- Provinsi Riau
- Provinsi Jambi
- Provinsi Sumatra Selatan
- Provinsi Bengkulu
- Provinsi Lampung
- Provinsi Maluku
- Provinsi Bali
- Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
- Provinsi Irian Jaya
- Provinsi Timor Timur
1999
- Provinsi Sulawesi Utara
- Provinsi Sulawesi Tengah
- Provinsi Sulawesi Tenggara
- Provinsi Sulawesi Selatan
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provinsi Kalimantan Tengah
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Sumatra Utara
- Provinsi Daerah Istimewa Aceh
- Provinsi Sumatra Barat
- Provinsi Riau
- Provinsi Jambi
- Provinsi Sumatra Selatan
- Provinsi Bengkulu
- Provinsi Lampung
- Provinsi Maluku
- Provinsi Maluku Utara
- Provinsi Bali
- Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
- Provinsi Irian Jaya Timur
- Provinsi Irian Jaya Tengah
- .Provinsi Irian Jaya Barat
2000
- Provinsi Sulawesi Utara
- Provinsi Sulawesi Tengah
- Provinsi Sulawesi Tenggara
- Provinsi Sulawesi Selatan
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provisi Kalimantan Tengah
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Sumatra Utara
- Provinsi Daerah Istimewa Aceh
- Provinsi Sumatra Barat
- Provinsi Riau
- Provinsi Jambi
- Provinsi Sumatra Selatan
- Provinsi Bengkulu
- Provinsi Lampung
- Provinsi Maluku
- Provinsi Maluku Utara
- Provinsi Bali
- Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
- Provinsi Irian Jaya Timur
- Provinsi Irian Jaya Tengah
- Provinsi Irian Jaya Barat
- Provinsi Bangka Belitung
- Provinsi Banten
- Provinsi Gorontalo
2001
- Provinsi Sulawesi Utara
- Provinsi Sulawesi Tengah
- Provinsi Sulawesi Tenggara
- Provinsi Sulawesi Selatan
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provinsi Kalimantan Tengah
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Sumatra Utara
- Provinsi Daerah Istimewa Aceh
- Provinsi Sumatra Barat
- Provinsi Riau
- Provinsi Jambi
- Provinsi Sumatra Selatan
- Provinsi Bengkulu
- Provinsi Lampung
- Provinsi Maluku
- Provinsi Maluku Utara
- Provinsi Bali
- Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
- Provinsi Irian Jaya Barat
- Provinsi Bangka Belitung
- Provinsi Banten
- Provinsi Gorontalo
- Provinsi Papua
2002
- Provinsi Sulawesi Utara
- Provinsi Sulawesi Tengah
- Provinsi Sulawesi Tenggara
- Provinsi Sulawesi Selatan
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provinsi Kalimantan Tengah
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Sumatra Utara
- Provinsi Daerah Istimewa Aceh
- Provinsi Sumatra Barat
- Provinsi Riau
- Provinsi Jambi
- Provinsi Sumatra Selatan
- Provinsi Bengkulu
- Provinsi Lampung
- Provinsi Maluku
- Provinsi Maluku Utara
- Provinsi Bali
- Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
- Provinsi Irian Jaya Barat
- Provinsi Bangka Belitung
- Provinsi Banten
- Provinsi Gorontalo
- Provinsi Papua
- Provinsi Kepulauan Riau
2004
- Provinsi Sulawesi Utara
- Provinsi Sulawesi Tengah
- Provinsi Sulawesi Tenggara
- Provinsi Sulawesi Selatan
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provinsi Kalimantan Tengah
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Sumatra Utara
- Provinsi Daerah Istimewa Aceh
- Provinsi Sumatra Barat
- Provinsi Riau
- Provinsi Jambi
- Provinsi Sumatra Selatan
- Provinsi Bengkulu
- Provinsi Lampung
- Provinsi Maluku
- Provinsi Maluku Utara
- Provinsi Bali
- Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
- Provinsi Irian Jaya Barat
- Provinsi Bangka Belitung
- Provinsi Banten
- Provinsi Gorontalo
- Provinsi Papua
- Provinsi Kepulauan Riau
- Provinsi Sulawesi Barat
2012-2017
- Provinsi Sulawesi Utara
- Provinsi Sulawesi Tengah
- Provinsi Sulawesi Tenggara
- Provinsi Sulawesi Selatan
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provisi Kalimantan Tengah
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Sumatra Utara
- Provinsi Daerah Istimewa Aceh
- Provinsi Sumatra Barat
- Provinsi Riau
- Provinsi Jambi
- Provinsi Sumatra Selatan
- Provinsi Bengkulu
- Provinsi Lampung
- Provinsi Maluku
- Provinsi Maluku Utara
- Provinsi Bali
- Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
- Provinsi Irian Jaya Barat
- Provinsi Bangka Belitung
- Provinsi Banten
- Provinsi Gorontalo
- Provinsi Papua
- Provinsi Kepulauan Riau
- Provinsi Sulawesi Barat
- Provinsi Kalimantan Utara
Itulah jumlah provinsi di Indonesia dari tahun ke tahun. Jadi, mengenai pertanyaan berapa jumlah provinsi di Indonesia saat ini? jawabannya adalah 38. Semoga ulasan ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang jumlah provinsi di Indonesia dan tujuan pemerintah melakukan penambahan.
Editor: Lamsari Gulo