Disambut Putin, Jokowi Dorong Perdamaian  dan Keamanan Pasokan Pangan Dunia

Presiden Joko Widodo menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, pada Kamis. BPMI Setpres

PARBOABOA, Moskow - Kedatangan Presiden Joko Widodo di Istana Kremlin, Moskow, pada Kamis pukul 15.30 waktu setempat disambut hangat oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Usai menempuh perjalanan panjang dari Ukraina dan Polandia, Jokowi langsung mengadakan pertemuan empat mata dengan Putin di Ruang Upacara Kenegaraan. 

Usai melakukan pembicaraan tete-a-tete tersebut, keduanya kemudian melakukan konferensi pers. Ada lima hal pokok yang dibicarakan kedua pemimpin tersebut. 

Tujuan utama kunjungan Jokowi ke Rusia adalah untuk mendukung serta mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina. 

Walapun situasi antara Moskow dan Kyiv masih memanas, Jokowi mengatakan jika Konstitusi RI mengamanatkan agar Indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia. 

"Isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Dalam konteks inilah, saya lakukan kunjungan ke Kyiv dan Moskow," kata Presiden saat bertemu Putin di Istana Kremlin. 

Di poin kedua, Jokowi menilai dialog perdamaian tetap menjadi urgensi penyelesaian konflik antara kedua negara. Dan Jokowi mengaku siap menjembatani komunikasi antara Rusia dan Ukraina. 

"Saya telah sampaikan pesan Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut," ucap Jokowi.

Dalam pembahasan ketiga, Jokowi mengatakan jika perang membuat pasokan pangan dan pupuk menjadi terganggu. Dan hal itu berdampak pada miliaran masyarakat dunia, khususnya di negara berkembang. 

"Saya tadi banyak berdiskusi dan menekankan bahwa pangan dan pupuk adalah masalah kemanusiaan. Merupakan kepentingan masyarakat dunia dan ratusan orang terdampak dengan terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk terutama di negara-negara berkembang," ujar Jokowi.

"Saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan untuk pasokan pangan dan pupuk baik dari Rusia dan juga Ukraina. Ini sebuah berita yang baik," katanya lagi.

Di poin keempat, masih di sektor pangan global, Jokowi mengatakan dirinya mendukung upaya PBB untuk mereintegrasi komoditas pangan dan pupuk Rusia serta komoditas pangan Ukraina dalam rantai pasokan dunia yang terancam akibat perang. 

"Khusus untuk jalur ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Ukraina maupun Rusia, ini sebuah berita yang baik," kata Jokowi.

Perlu diketahui, sebelum invasi Rusia pada 24 Februari lalu, Ukraina adalah salah satu pemasok gandum terbesar di Indonesia dan juga dunia. 

Akan tetapi, blokade di perairan Rusia dan Ukraina mengakibatkan pasokan gandum Ukraina yang dikirim melalui Laut Hitam menjadi terhenti. 

Di akhir pernyataannya, Jokowi kembali menegaskan bahwa RI tidak memiliki kepentingan apapun. Presiden hanya ingin perang dapat segera berakhir dan rantai pasok pangan, pupuk, dan energi bisa segera diperbaiki. 

"Saya ajak seluruh pemimpin dunia untuk bersama kembali menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai dan semangat kerja sama. Karena hanya dengan spirit ini perdamaian dapat dicapai," kata Jokowi.

Usai pertemuan itu, Jokowi dan Ibu Iriana langsung bertolak menuju Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) dari Bandara Vnukovo II, Moskow, Rusia.

Presiden dan rombongan lepas landas sekitar pukul 20.15 waktu setempat dengan menggunakan Pesawat Garuda Indonesia GIA-1.

Di Abu Dhabi, Jokowi dijadwalkan bertemu dengan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan pada Jumat (1/7/2022).

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS