Padang- Sumatera Barat. Hari
Raya Idul Adha atau disebut juga Hari Raya Kurban Yang jatuh pada tanggal 20
Juli tahun ini, dirayakan lebih cepat satu hari oleh Jamaah Naqsabandiyah di
Padang Sumatera Barat.
Jemaah Tarekat Naqsabandiyah
di wilayah Sumbar merayakan Idul Adha 1442 Hijriah pada Senin 19 Juli 2021 di
Surau Baitul Makmur, Kecamatan Pauh, Padang dengan penerapan protokol kesehatan
secara ketat.
Jamaah Islam Tarekat
Naqsabandiyah ini merayakan Idul Adha satu hari lebih cepat daripada mayoritas
umat muslim lainnya di tanah air, yang baru merayakan pada 20 Juli 2021.
"Iya benar kita besok
mengadakan shalat Idul Adha dan juga menyembelih hewan kurban," kata
Pengurus Masjid Baitul Makmur, Edizon Revindo, Minggu (18/7/2021).
Ia menyebut, penentuan hari
Raya Idul Adha bagi Jamaah Naqsabandiyah dihitung bedasarkan 100 hari setelah
awal Ramadan.
Hal itulah yang membedakan
Naqsabandiyah dengan jamaah Islam lainnya di dunia. Tetapi secara
pelaksanaannya tetap sama dengan Idul Fitri, yaitu salat sunnah dua rakaat.
Menurutnya setelah salat Idul
Adha, akan dilanjutkan dengan memotong beberapa hewan kurban. Namun dirinya
belum bisa memastikan berapa ekor hewan kurban yang akan disembelih.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi
Sumbar memperbolehkan masyarakat untuk melakukan ibadah shalat Idula Adha di
masjid dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Iya kita akomodasi
maklumat dari MUI Sumatera Barat, namun dengan catatan harus menerrapkan
protokol kesehatan yang ketat,"
kata Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Senin (12/7/2021).
Tetapi bagi masyarakat yang
merasa khawatir, juga diperbolehkan menjalankan ibadah salat Idul Adha di rumah
masing-masing.
Wakil gubernur melanjutkan,
untuk pembagian daging kurban, akan diantar langsung oleh panitia ke
rumah-rumah warga agar tidak terjadi kerumunan massa.
Ketua MUI Sumatera Barat Buya
Gusrizal Gazahar mengatakan bahwasanya kegiatan ibadah umat Islam ini janganlah
dipandang sebagai sesuatu yang menjadi penghalang penanggulangan Covid-19.
"Kegiatan keagamaan ini
merupakan salah satu ikhtiar umat Muslim dalam menghadapi pandemi saat
ini," jelasnya.
Ia juga meminta kepada segenap
pengurus masjid dan panitia penyelenggara hari raya Idul Adha agar membentuk
tim relawan yang bertugas mengawasi penerapan protokol kesehatan demi
pencegahan penularan Covid-19.
Kemudian dia juga meminta
relawan agar menyediakan sanitazer, juga menyiapkan persediaan masker, sebagai
antisipasi jika ada jemaah yang lupa membawa masker.