PARBOABOA,
Israel - Israel berikan respon atas serangan gaza yang sebelumnya
mengirim balon-balon api ke wilayah Israel hingga memicu kebakaran.
Menyalahkan kelompok Hamas atas serangan balon api
tersebut, militer Israel (IDF) mengatakan telah menargetkan lokasi pembuatan
roket Hamas, serta kompleks militer dengan pabrik beton di Khan Younis. Israel
kemudian melancarkan serangan udara terhadap Jalur Gaza pada Senin (7/9) malam
waktu setempat.
Menurut pernyataan juru bicara IDF, beton yang dibuat di
pabrik yang ditargetkan digunakan untuk membangun jaringan terowongan teror
bawah tanah Hamas. IDF juga mencatat bahwa situs-situs ini terletak di jantung
wilayah sipil di Jalur Gaza, dekat situs budaya, masjid, dan fasilitas air.
Selain itu, ada pula saksi mata yang mengatakan bahwa
militer Israel juga menembakkan artileri ke wilayah utara Gaza
"Semalam, jet-jet tempur IDF menyerang bengkel
pembuatan roket Hamas, serta kompleks militer Hamas di Khan Yunis. Serangan itu
sebagai tanggapan terhadap Hamas yang meluncurkan balon-balon api ke wilayah
Israel." kata militer Israel dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan
kantor berita AFP pada Selasa (7/9).
Sebelumnya pada hari Senin, tiga kebakaran terjadi di Dewan
Regional Sha'ar Hanegev. Seorang penyelidik menentukan bahwa kebakaran itu
disebabkan oleh balon pembakar yang dikirim dari Jalur Gaza.
Meluncurkan perangkat darurat adalah taktik umum para
militan di Gaza, yang telah diblokade Israel selama hampir 15 tahun. Israel
sering meresponsnya dengan melancarkan serangan udara.
Serangan udara pada Senin tersebut terjadi setelah enam
warga Palestina kabur dari penjara Israel pada hari sebelumnya melalui sebuah
terowongan yang digali di bawah wastafel. Insiden ini memicu operasi perburuan
besar-besaran.
Sebelumnya pada Mei lalu, Hamas dan Israel terlibat dalam
konflik mematikan selama 11 hari, yang terburuk antara kedua belah pihak dalam
beberapa tahun.
Meskipun berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi
Mesir, balon-balon api dan bentrokan perbatasan sesekali terus berlanjut di
bulan-bulan sejak itu.
Dalam pembalasan serangan ini, sumber-sumber medis di daerah Gaza mengatakan bahwa tidak ada yang terbunuh.