PARBOABOA, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) minta masyarakat waspadai curah hujan tinggi di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat pada 1 Februari 2023.
“Dalam 10 hari pertama, ada tempat yang kita waspadai potensi curah hujan cukup tinggi di atas 150-300 milimeter,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari kepada Parboaboa melalui konferensi pers virtual, Senin (30/01/2023).
Abdul mengatakan, BNPB telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar BPBD dan Polri meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah yang terdapat potensi curah hujan tinggi.
“Jadi kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar BPBD teknik Polri meningkatkan kesiapsiagaan terutama kesiapan alat perangkat personil,” ujar Abdul.
Selain itu, kata Abdul, terdapat juga wilayah curah hujan sedang yaitu 50 sampai 150 milimeter di Kalimantan dan Papua.
“Kemudian juga ada beberapa tempat curah hujan sedang yaitu 50 sampai 150 milimeter di Kalimantan Tengah, Timur, dan sedikit Kalimantan Selatan bagian utara dan juga Papua. Untuk Papua relatif kita tidak terlalu khawatir karena daya serap cukup tinggi meskipun beberapa kali curah hujan cukup ekstrem,” kata Abdul.
“Jadi fokus kita ada di Jawa, Nusa Tenggara, dan Kalimantan Tengah ke Timur,” tambahnya.
Abdul menjelaskan, saat ini faktor cuaca di Indonesia masih dalam pengaruh La nina negatif atau awan basah. Sehingga ini masih membawa uap air besar di sebagian besar wilayah Indonesia.
“Jadi yang kita sampaikan mulai dari 10 hari pertama sampai akhir Februari kita harus tetap waspada,” jelas Abdul.