Ibu Kota Ukraina Berubah Menjadi Medan Perang

Keadaan Ibu Kota Ukraina, Kiev usai diserang pasukan Rusia (Foto: AP/Emilio Morenatti)

PARBOABOA, Siantar - Invasi Rusia terhadap Ukraina telah memasuki hari ketiga, Sabtu (26/2). Pasukan khusus Rusia diketahui telah menembus Ibu Kota Ukraina, Kiev melalui sisi utara dan timur.

Dilaporkan, beberapa ledakan keras terus terjadi mulai Jumat malam hingga Sabtu pagi di sekitar Kiev namun sempat mengalami jeda selama 45 menit. Pada pukul 5 pagi waktu setempat, kota itu sunyi tanpa ada ledakan yang terdengar. Tetapi sekitar pukul 05.45 pagi waktu setempat (10.45 WIB), sejumlah tembakan kembali terdengar dari arah Tenggara kota Kiev.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Ukraina menyatakan bahwa pertempuran tengah terjadi di jalanan Kota Kiev sejak pagi tadi.

"Pertempuran aktif sedang terjadi di jalan-jalan kota kami. Harap tetap tenang dan berhati-hati mungkin!," demikian pernyataan Kementerian di akun Facebook mereka.

Kemendagri Ukraina memperingatkan warga sipil agar berhati-hati. Warga diimbau tidak keluar terutama jika saat ini berada di tempat-tempat penampungan atau pengungsian.

“Jika Anda di rumah, jangan dekat-dekat dengan jendela, jangan ke balkon. Sembunyikan di dalam ruangan, misalnya di kamar mandi, dan tutupi diri Anda dengan sesuatu yang akan mencegah cedera akibat pecahan peluru," demikian imbauan tersebut.

Kementerian melanjutkan, jika terdengar suara sirene sebagai tanda ada serangan udara, warga diminta untuk pergi ke tempat-tempat perlindungan terdekat.

Di lain sisi, Kementerian Pertahanan Ukraina meminta warga Kiev untuk bersiaga dan membuat bom atau peledak molotov untuk mengalahkan pasukan Rusia.

Sejalan dengan desakan pemimpin Ukraina untuk tetap bertahan dari serangan invasi, salah satu stasiun TV di Ukraina menyiarkan instruksi bagaimana membuat peledak molotov pada Jumat (25/2).

Sebuah segmen TV menunjukkan seseorang membuat bahan peledak darurat, menuangkan cairan berwarna ke dalam botol kaca dengan diagram di samping yang menunjukkan cara menutup botol dengan sumbu kain.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dirinya bakal tetap berada di Kiev. Pernyataan ini diungkapkan Zelensky kala pergerakan pasukan Rusia semakin menekan ibu kota negara.

"Kami tidak akan meletakkan senjata kami, kami akan membela negara kami," kata Zelensky dalam sebuah video yang direkam di luar kantornya, yang mana berada di Kiev, Sabtu (26/2).

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS