PARBOABOA, Jakarta - Setiap 12 Juli, Indonesia memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) dengan konsep dan tema yang berbeda setiap tahunnya.
Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat dan pemerintah Indonesia agar terus menghidupkan koperasi secara optimal demi mewujudkan kesejahteraan bersama.
Menurut laman resmi Kemdikbud, Hari Koperasi Indonesia selalu diperingati setiap tanggal 12 Juli.
Peringatan ini telah ditetapkan sejak 12 Juli 1947 melalui Kongres Koperasi I di Tasikmalaya.
Tahun 2024 ini, merupakan Hari Koperasi Nasional yang ke-77.
Seiring perkembangannya, koperasi kini mempunyai peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat secara adil.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM menetapkan Reformasi Total Koperasi yang bertujuan memberikan kesejahteraan kepada anggotanya dan manfaat bagi masyarakat.
Reformasi Total Koperasi dilakukan melalui tiga langkah strategis, yaitu Reorientasi, Rehabilitasi, dan Pengembangan.
Langkah-langkah ini terbukti mampu meningkatkan kontribusi PDB koperasi terhadap PDB nasional.
Menurut laman resmi Dewan Koperasi Indonesia, tema yang diangkat tahun ini adalah "Koperasi Maju, Indonesia Emas".
Lembaga ekonomi berbentuk koperasi di Indonesia baru terwujud setelah kemerdekaan, tepatnya pada 12 Juli 1947.
Sejak itu, tanggal 12 Juli diperingati setiap tahun sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Sejarah mencatat ada momen penting yang menjadi awal penetapan hari peringatan tersebut.
Menurut buku, “Pengetahuan Perkoperasian” (1977) yang ditulis oleh Dahlan Djazh, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan kongres nasional pertama di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Inilah dasar penetapan Hari Koperasi Indonesia.
Penetapan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi Indonesia juga diungkapkan dalam buku, “Garis-garis Besar Rentjana Pembangunan Lima Tahun 1956-1960” (1954) yang diterbitkan oleh Biro Perantjang Negara dan dicetak oleh Percetakan Negara.
Keberhasilan kongres koperasi tersebut memotivasi pertumbuhan koperasi lainnya.
Sejarah Hari Koperasi
Pada tahun 1908, Budi Utomo mendirikan Koperasi Rumah Tangga (Konsumsi) dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat miskin melalui pengembangan industri kecil dan kerajinan.
Langkah ini disusul oleh Serikat Dagang Islam yang juga mendirikan koperasi untuk memperkuat kedudukan pengusaha-pengusaha pribumi.
Kemudian, pada tahun 1929, Partai Nasional Indonesia berdiri dengan tujuan menyebarkan semangat perkoperasian di tanah air.
Pada tahun 1942, Jepang datang dan menduduki Indonesia lalu mendirikan koperasi Kumiyai.
Namun, koperasi tersebut justru mengambil keuntungan dan membuat sengsara rakyat Indonesia.
Kongres pertama tersebut selain menetapkan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi Indonesia, tetapi juga berhasil merumuskan beberapa keputusan lain.
Salah satunya adalah dibentuknya Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) serta penunjukan para pengurusnya.
Kongres Koperasi I dilangsungkan di Pusat Koperasi Kabupaten atau Kota Tasikmalaya (PKKT).
Dipilihnya Tasikmalaya sebagai lokasi karena Kota Bandung sedang diduduki oleh Belanda yang kembali ke Indonesia tak lama setelah kemerdekaan.
Didirikannya Tugu Koperasi di dekat lokasi penyelenggaraan kongres pertama menegaskan bahwa pergerakan koperasi secara nasional terbentuk di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Saat itu, hubungan NKRI dengan Belanda masih dalam polemik.
Hari Besar Lain
Hari Malala
Menurut laman resmi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), peringatan Hari Malala telah ditetapkan sejak tanggal 12 Juli 2013.
Namun, apakah kalian tahu siapa itu Malala dan mengapa diperingati?
Malala Yousafzai, seorang gadis dari Pakistan, memainkan peran penting dalam memperjuangkan hak pendidikan.
Pada tahun 2009, Malala mulai menulis blog tentang meningkatnya aktivitas militer di kota asalnya serta ketakutan sekolahnya akan diserang, dengan menggunakan nama samaran.
Pada tanggal 9 Oktober 2012, terjadi serangan tembakan oleh Taliban terhadap Malala saat ia pulang sekolah bersama teman-temannya.
Peristiwa ini memicu kecaman dunia dan lebih dari 2 juta orang di Pakistan menandatangani petisi hak atas pendidikan.
Akibatnya, Majelis Nasional Pakistan mengesahkan RUU Hak atas Pendidikan Gratis dan Wajib.
Malala Yousafzai telah menjadi lambang global dalam perjuangannya untuk mendukung pendidikan anak perempuan.
Menurut laman Human Rights Careers, peringatan Hari Malala ditetapkan sebagai bentuk penghormatan terhadap Malala Yousafzai.
Tanggal peringatannya bertepatan dengan hari lahirnya yaitu, 12 Juli 1997.
Perayaan Hari Malala bertujuan untuk mengakui advokasi hak-hak pendidikan di seluruh dunia dan telah diakui oleh berbagai organisasi yang bergerak di bidang pendidikan.
Bahkan, tokoh dan organisasi ternama seperti Michelle Obama, UNESCO, Muslim for Peace, dan Girls Who Code ikut menyuarakan #MalalaDay di media sosial mereka.
Hari Kemerdekaan Kiribati
Menurut laman National Today, Hari Kemerdekaan Kiribati diperingati setiap tahun pada tanggal 12 Juli.
Negara kepulauan ini merdeka dan bebas dari penjajahan Inggris sejak 12 Juli 1979.
Pada tahun 1892, Inggris menyatakan kekuasaan atas Kepulauan Gilbert, Kepulauan Ellice (sekarang Tuvalu), hingga Ocean Island (Banaba), karena menemukan sumber daya fosfat.
Inggris membentuk koloni selama 20 tahun sejak 1916 dengan menambah kekuasaan di Kepulauan Line dan Kepulauan Phoenix.
Pada tahun 1971, penduduk Banaba mulai minta ganti rugi kepada pemerintah Inggris karena kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh tambang fosfat.
Di tahun 1975, terjadi gerakan menuntut kemerdekaan dari Inggris, namun ditolak.
Karena penolakan ini, Kepulauan Ellice terpisah dan menjadi Tuvalu. Akhirnya, Kepulauan Gilbert merdeka dan berubah menjadi Kiribati pada 12 Juli 1979.
Hari Kemerdekaan Kiribati menjadi hari libur umum dan dirayakan oleh masyarakatnya setiap tahun. Perayaan kemerdekaan biasanya berlangsung selama beberapa hari.
Editor: Norben Syukur