PARBOABOA, Jakarta - Kasus kebocoran data terus menimpa perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.
Setelah sebelumnya dialami oleh PLN dan IndiHome, hal yang sama juga menimpa PT Jasamarga Tollroad Operator yang merupakan unit usaha PT Jasa Marga (Persero).
Dugaan kebocoran data perusahaan plat merah yang merupakan pengelola tol di Indonesia ini berawal setelah akun @desorden membagikan sebuah postingan di BreachForums (breached.to) pada Selasa (23/8).
Dalam unggahannya, pemilik akun mengklaim berhasil meretas 252 GB data Jasa Marga, yang terdiri dari pengkodean, dan dokumen dari 5 server.
"Kami bertanggung jawab atas peretasan dan pelanggaran data PT Jasamarga Tollroad Operator (https://www.jmto.co.id), operator jalan tol dan jalan tol terbesar di Indonesia, dengan laba bersih Rp1,62 triliun pada tahun 2021,” tulis @desorden.
“Pelanggaran data ini melibatkan 252 GB data, pengkodean, dan dokumen, di 5 server mereka. Pelanggaran data melibatkan pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan dan keuangan mereka," lanjutnya.
Pemilik akun tersebut juga melampirkan sampel data mereka curi yang dapat diakses di laman https://gofile.io/d/7tIWZi.
Menurut hasil pantauan Parboaboa, total ada 9 file yang dibagikan di laman tersebut, diantaranya merupakan foto KTP dan dokumen kerja yang diduga milik Jasa Marga.
Belum diketahui apakah data-data yang diklaim peretas tersebut benar milik Jasa Marga. Sebab, pihak Jasa Marga masih belum memberikan keterangan resmi terkait hal ini.