Green Day Siap Guncang Jakarta Februari 2025, Ini 3 Lagu Ikoniknya

Green Day, akan menggelar konser di Jakarta pada 15 Februari 2025. (Foto: Instagram/@greenday)

PARBOABOA - Band legendaris punk rock asal Amerika Serikat, Green Day, akan menggelar konser yang sangat dinantikan penggemarnya di Jakarta pada 15 Februari 2025.

Konser ini akan diadakan di Carnaval Ancol dan merupakan bagian dari rangkaian tur dunia mereka yang diberi nama ‘The Saviors Tour’. Kabar ini telah dikonfirmasi oleh pihak promotor di Indonesia, Ravel Entertainment.

Jakarta akan menjadi satu-satunya kota di Asia Tenggara yang disambangi oleh Green Day dalam tur dunia mereka. Ini merupakan kesempatan yang sangat istimewa bagi para penggemar di wilayah tersebut.

"Kami merasa sangat terhormat bisa membawa Green Day ke Jakarta sebagai bagian dari tur dunia mereka. Ini adalah momen langka yang pastinya akan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para penggemar," kata Ravel Junardy, CEO Ravel Entertainment melalui keterangan tertulisnya.

Di konser ini, Green Day akan membawakan lagu-lagu dari berbagai era dalam karier mereka, termasuk merayakan 30 tahun album ikonik Dookie dan 20 tahun American Idiot.

Selain itu, mereka juga akan memperkenalkan lagu-lagu dari album terbaru mereka, Saviors, yang dirilis pada tahun 2024.

Dengan sejarah panjang mereka dan pengaruh besar dalam musik punk rock, konser Green Day di Jakarta diperkirakan akan menjadi salah satu pertunjukan yang paling ditunggu-tunggu di tahun 2025.

Tiket konser ini diprediksi akan menjadi incaran para penggemar yang telah lama menantikan kehadiran band ini di Indonesia.

Lagu Ikonik

Green Day, band punk rock yang lahir di Berkeley, California tahun 1986, mulai dikenal lewat album debut mereka, 39/Smooth, yang rilis tahun 1990.

Saat drummer awal mereka, John Kiffmeyer, keluar untuk melanjutkan kuliah, Tre Cool masuk dan jadi anggota tetap. Kehadirannya membuat album kedua mereka, Kerplunk, semakin solid.

Puncak karier Green Day datang lewat album Dookie di tahun 1994, yang meraih sertifikat diamond dari The Recording Industry Association of America (RIAA).

Meskipun album-album setelahnya, seperti Insomniac, Nimrod, dan Warning, tidak se meledak Dookie, mereka tetap berhasil meraih status platinum dan emas.

Green Day kembali meroket lewat album rock opera American Idiot di tahun 2004, yang terjual lebih dari 5 juta copy di Amerika Serikat.

Berikut beberapa lagu ikonik band Green Day:

1. American Idiot 

American Idiot adalah lagu yang sudah jadi identitas Green Day. Dirilis tahun 2004 sebagai single utama dari album American Idiot, lagu ini semacam jadi 'teriakan' generasi yang kecewa dengan situasi sosial dan politik waktu itu.

Lagu ini lahir dari frustasi Billie Joe Armstrong terhadap media dan politik Amerika Serikat, terutama soal invasi Irak dan pemerintahan George W. Bush. Armstrong merasa Amerika dibohongi, dan perasaannya itu dituangkan dalam lirik yang tajam dan berani.

Proses rekaman lagu ini jadi titik balik buat Green Day. Setelah demo album sebelumnya hilang dicuri, mereka memutuskan buat mulai dari nol dan bikin album konsep yang ambisius.

American Idiot jadi pembuka yang sempurna dengan riff gitar yang khas dan lirik yang kuat. Lagu ini bukan cuma hits, tapi juga membawa Green Day ke level baru.

American Idiot menang Grammy dalam kategori Best Rock Performance by a Duo or Group with Vocal di tahun 2005 dan jadi salah satu lagu protes paling berpengaruh di era 2000-an.

2. Boulevard of Broken Dreams 

Boulevard of Broken Dreams adalah salah satu lagu Green Day yang paling emosional. Dirilis sebagai single kedua dari album American Idiot, lagu ini memperlihatkan sisi Green Day yang lebih kalem, jauh dari energi punk yang biasanya meledak-ledak.

Lagu ini terinspirasi dari pengalaman pribadi Billie Joe Armstrong saat jalan sendirian di New York City. Dia merasa kesepian dan terasing di tengah keramaian, dan perasaan itulah yang dia tuangkan ke dalam lirik. Alhasil, banyak orang merasa relate sama lagu ini.

Proses pembuatan lagunya juga beda dari biasanya, lebih lembut dan melodik, dengan sentuhan orkestra dari produser Rob Cavallo yang bikin lagu ini semakin spesial.

Kesuksesannya nggak diragukan lagi. Lagu ini menang Grammy buat Record of the Year di 2006 dan sering banget diputar di radio.

Video musiknya yang menampilkan Green Day berjalan di padang gurun juga makin menguatkan tema kesepian yang ada di lagu ini.

3. Wake Me Up When September Ends 

Wake Me Up When September Ends merupakan lagu yang paling personal bagi Green Day. Dirilis tahun 2005 sebagai single keempat dari album American Idiot, lagu ini punya makna mendalam buat Billie Joe Armstrong.

Lagu ini adalah cara Armstrong buat menghadapi kesedihan setelah kematian ayahnya pada September 1982, saat dia masih berusia 10 tahun.

Dia sempat menghindari untuk menulis tentang ayahnya selama bertahun-tahun, sampai akhirnya muncul terobosan kreatif dan terciptalah lagu ini.

Meskipun lagu ini tentang pengalaman pribadi Armstrong, banyak orang yang mengaitkannya dengan berbagai peristiwa tragis, seperti serangan 11 September 2001.

Lagu ini sering digunakan untuk mengenang kejadian-kejadian sedih lainnya, membuktikan bahwa musik punya kekuatan buat menyatukan orang-orang dalam duka dan harapan.

Editor: Wanovy
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS