PARBOABOA – Edo Borne merupakan seorang aktor berbakat tanah air yang sukses mencuri perhatian publik.
Sosoknya dikenal luas karena kemampuannya yang memukau saat membawakan berbagai peran dengan beragam karakter.
Ada banyak film Edo Borne yang sukses melambungkan namanya di dunia entertainment. Beberapa di antaranya adalah yang berjudul Romeo Juliet, Lost in Papua, dan yang lainnya.
Dari drama hingga komedi, ia telah membuktikan dirinya sebagai aktor serba bisa yang mampu memberikan nuansa unik pada setiap karakter yang dibawakannya.
Agar tak penasaran, berikut ini disebutkan beberapa daftar film Edo Borne dari berbagai genre yang sayang untuk dilewatkan. Simak sampai habis, ya!
1. Romeo Juliet (2009)
Film Edo Borne pertama adalah yang berjudul Romeo Juliet. Dalam film yang dirilis pada tahun 2009 ini, ia memerankan karakter Rangga.
Setelah pertandingan seru Persija Jakarta vs Persib Bandung, Rangga dan beberapa pendukung Persija terlibat bentrokan dengan supporter Persib.
Menariknya, Rangga malah jatuh cinta pada adik pemimpin pendukung Persib. Ia nekat menuju Bandung demi mencari gadis tersebut, meski nyawanya dipertaruhkan.
Namun, kisah ini tak hanya mengenai dua manusia, melainkan juga melibatkan pertarungan sulit dengan keluarga mereka.
Di tengah kesulitan Desi mendapatkan persetujuan keluarganya, keduanya memutuskan untuk kawin lari ke kota tanpa kaitan dengan Persija atau Persib.
Inilah kisah cinta sejati antara dua pendukung dari dua klub bola terbesar yang menghadapi berbagai tantangan.
2. Serigala Terakhir (2009)
Di pinggiran kota Jakarta, terbentang kisah persahabatan yang kuat di antara sekelompok remaja yang penuh karakter, seperti Ale (Al Fathir Muchtar), Jarot (Vino G. Bastian), Lukman (Dion Wiyoko), Sadat (Ali Syakieb), dan Jago (Dallas Pratama).
Ale, sebagai pemimpin alami yang menonjol, dan Jarot, karakter pendiam, menjadi poin fokus setelah pertandingan sepak bola besar yang memicu insiden perkelahian dan menjerat Jarot dalam masalah hukum.
Kejutan dan drama terus menggelinding saat Fatir, pemuda berkebutuhan khusus, ditolak oleh kelompok tersebut, meninggalkan kampung mereka.
Di dalam penjara, Jarot merasakan penindasan dan rindu pada teman-temannya, hingga terjerat dengan dunia gelap geng narkoba setelah bebas.
Konflik semakin meruncing dengan kematian adik Lukman dan dendam yang berujung pada tragedi. Pertarungan antara Jarot dan Ale berakhir tragis dengan tindakan putus asa dari Fatir.
Dengan transisi kekuasaan yang tak terduga ke tangan Bara (Agung Surya Putra), film ini menyajikan akhir yang intens di latar daerah kumuh.
3. Lost in Papua (2011)
Lost in Papua juge menjadi salah satu film Edo Borne terbaik yang cukup populer pada masanya. Film ini mengisahkan tentang misi penjelajahan ke wilayah terlarang yang dilakukan oleh sekelompok orang.
Di pedalaman rimba Papua, Rangga (Edo Borne) dan timnya menjalankan misi eksplorasi ke wilayah terlarang RKT 2000, menyebabkan petaka dan kehilangan anggota tim.
Tiga tahun kemudian, Nadya (Fanny Fabriana), mantan tunangan Rangga, masih terhantui tragedi di Papua.
Sementara itu, David (Fauzy Baadillah), yang dicampakkan Nadia, terus mengejarinya. Nadya melarikan diri dengan tugas ke Papua dari bosnya, Pak Wijaya (Didi Petet), ayah David, bersama temannya Kayla (Fahrani).
Mereka membawa cenderamata ke suku Korowai sebagai terima kasih atas penyelamatan Nadya. Meski terpesona oleh keindahan alam Papua, misteri hilangnya Rangga masih menghantui.
David, Kayla, dan Nadya mencari Rangga ke Suku Korowai, menghadapi rintangan dan menemukan perkampungan suku primitif hanya dihuni perempuan.
Di sana, Nadya tahu Rangga ditangkap suku ini, Kayla menemukan kejanggalan, dan David mengungkap rahasia besar.
4. Sang Martir (2012)
Film Edo Borne berikutnya adalah yang berjudul Sang Martir dan dirilis pada tahun 2012 lalu. Dalam film ini, ia memerankan tokoh bernama Jerink, yakni sosok preman yang kerap membuat keributan.
Rangga (Adipati Dolken), mahasiswa 20 tahun yang dibesarkan di panti asuhan Islami milik Haji Rachman (Jamal Mirdad) dan Hajjah Rosna (Henidar Amroe), bersama adiknya Sarah (Ghina Salsabila).
Tragedi menimpa saat Lili (Widy Vierra) diserang oleh Jerink (Edo Borne), preman di wilayah panti yang dikuasai oleh Rambo (Tio Pakusadewo), kakak Jerink.
Rangga meminta pertanggung jawaban dan terlibat dalam duel fatal, menyebabkan Rangga dipenjara 3 tahun.
Setelah bebas, panti asuhan berubah tragis dengan kematian Haji Rachman dan kekacauan di bawah Rambo.
Anak-anak panti dihentikan sekolahnya dan menjadi pengemis. Diancam oleh Rambo, Rangga diselamatkan oleh musuh Rambo, Jerry (Ray Sahetapy), dan tinggal di kontrakan Jerry dekat gereja.
Di seberang gereja, Rangga melihat Cinta (Nadine Alexandra) berdoa setiap hari. Konflik antara genk Rambo dan Jerry memuncak, Rambo menggunakan isu bom gereja untuk mengalihkan perhatian.
Rangga dihadapkan pada pilihan sulit antara menyelamatkan anak-anak panti atau memenuhi perintah Rambo untuk meledakkan gereja.
Rangga dan Cinta, sebagai pasangan yang mewakili perbedaan dan dilema sosial, menjadi saksi peristiwa menyakitkan di tengah karut marut bangsa. Bagi mereka, perbedaan adalah takdir yang harus dihargai.
5. Moammar Emka’s Jakarta Undercover (2017)
Film ini mengisahkan Pras, seorang pemuda yang mengejar impian wartawannya di Jakarta di bawah bimbingan Djarwo, pemimpin redaksi.
Saat menyadari tulisannya dimanfaatkan kantornya, Pras bertemu Awink, penari malam yang memperkenalkannya pada Yoga, tokoh bisnis gelap.
Pras juga terlibat dengan supermodel bernama Laura, yang melihatnya berbeda di Jakarta. Terperangkap dalam dunia kompleks Jakarta, Pras tetap teguh mengejar karier dan berusaha meyakinkan Djarwo untuk mendukung gagasannya.
6. The Invisible Guest
Film Edo Borne selanjutnya adalah yang berjudul The Invisible Guest. Film ini merupakan thriller-mystery dari Spanyol yang disebut-sebut sebagai hits.
The Invisible Guest merupakan karya Oriol Paulo dengan judul asli 'Contratiempo' atau The Invisible Whitness, dirilis pada tahun 2016.
Merupakan salah satu film terlaris di Netflix, The Invisible Guest sukses meraup pendapatan box office mencapai 30,9 juta dolar Amerika atau sekitar Rp443 miliar Rupiah.
Tidak hanya itu, film ini juga telah di-remake dua kali oleh negara lain, yakni Italia dengan judul “Il testimone invisibile” pada tahun 2018, dan India dengan judul “Badla” pada tahun 2019, dibintangi oleh Taapsee Paannu dan Amitab Bachan.
Versi Indonesia dari film ini akan diproduksi oleh Falcon Pictures, dengan Frederica sebagai produsernya. Sutradara film ini, Danial Rifki, yang sebelumnya sukses menggarap Rentang Kisah (2020) dan Marriage (2021).
Selain Reza Rahadian, film ini akan menampilkan sejumlah aktor dan aktris Tanah Air, seperti Arifin Putra, Mawar Eva De Jongh, Putri Ayudya, Willem Bevers, dan Edo Borne.
Dalam versi aslinya, film ini mengisahkan kasus pembunuhan dengan bumbu perselingkuhan, dan dalam versi Indonesia, film ini diadaptasi dengan memperhatikan realitas kehidupan masyarakat Indonesia.
Demikianlah beberapa judul film Edo Borne terbaik yang sukses melambungkan namanya. Sebagai aktor yang telah menunjukkan bakat luar biasa, ia berhasil mencuri perhatian penonton lewat peran-perannya yang penuh kekarakteran.