PARBOABOA - Elon Musk mengumumkan bahwa perusahaan Neuralink miliknya telah berhasil menanamkan implan chip otak nirkabel pada manusia. Kabar ini diberitakan langsung Elon Musk lewat posting X/Twitter.
"Hasil awal menunjukkan deteksi lonjakan neuron yang menjanjikan," ujar Musk melalui akun X personalnya, dikutip dari Reuters, Rabu (31/1/2024).
Meski operasi penanaman chip itu diklaim lancar, masih harus dilakukan pemantauan lebih lanjut soal keamanannya bagi manusia.
Sebagai informasi, Institusi Kesehatan Nasional mendefinisikan lonjakan neutron sebagai aktivitas sel yang menggunakan sinyal kimia dan elektris untuk mengirimkan informasi ke otak dan tubuh.
Musk mengajak netizen membayangkan seorang Stephen Hawking bisa berkomunikasi lebih cepat ketimbang juru ketik atau juru lelang. Hawking adalah ahli fisika asal Inggris.
Penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) yang dideritanya sejak usia 21 tahun membuatnya lumpuh dan mengandalkan kursi roda untuk mobilitas.
Rencana uji coba tanam chip di otak ini sebenarnya sudah disuarakan perusahaan sejak tahun lalu.
Mereka menjelaskan chip dipasang lewat pembedahan di bagian otak yang mengontrol keinginan untuk bergerak.
Chip dipasang oleh robot, lalu merekam dan mengirim sinyal otak ke sebuah aplikasi. Tujuan awalnya adalah untuk memberi orang kemampuan untuk mengendalikan kursor komputer atau keyboard menggunakan pikiran mereka sendiri.
Perusahaan mencari pasien dengan cedera tulang belakang leher atau ALS yang diarahkan untuk jadi partisipan penelitian selama enam tahun.
Elon Musk tanam chip di otak sepertinya bukan produk 'iseng'. Pasalnya Neuralink mulai menawarkan implan otak pada pasien kelumpuhan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberikan izin kepada perusahaan tersebut tahun lalu untuk melakukan uji coba pertama untuk menguji implannya pada manusia.
Pada bulan September, Neuralink mengatakan bahwa mereka telah menerima persetujuan untuk melakukan uji coba pada manusia.
Melansir Reuters, perusahaan ini telah menghadapi berbagai tuntutan agar diperiksa terkait protokol keselamatannya.
Awal bulan ini perusahaan juga didenda karena melanggar peraturan Departemen Transportasi AS (DOT) terkait pemindahan bahan berbahaya.
Selama beberapa tahun terakhir, Neuralink telah terlebih dahulu melakukan serangkaian uji coba pada hewan.
Pada 2019, Musk mengungkapkan bahwa Neuralink diuji coba pada monyet, disusul oleh percobaan pada babi tahun 2020.
Pada 2021, seekor monyet yang ditanami chip Neuralink dapat memainkan video game Pong dengan menggunakan otak tanpa menyentuh controller sedikit pun.
Monyet yang sama dapat mengetik kalimat "Selamat datang di acara Show and Tell", acara presentasi Neuralink yang diselenggarakan Musk, menggunakan chip implan yang tertanam di otak si monyet.
Tidak hanya itu, monyet ini juga telah dilatih untuk mampu mengisi daya perangkat menggunakan pengisi daya nirkabel (wireless charger).
Para peneliti Neuralink juga memamerkan seekor babi yang berjalan di atas treadmill, sebagai contoh potensi kemampuan chip Neuralink.
Ketika itu, Neuralink juga dikritik karena pengujian chip ini mengakibatkan kematian sekitar 1.500 hewan, termasuk domba, monyet, dan babi.
Pada Juli 2023, kepala Departemen Pertanian AS, yang menyelidiki masalah kesejahteraan hewan, mengatakan tidak menemukan adanya pelanggaran aturan penelitian hewan di perusahaan tersebut.
Sayangnya belum ada penelitian ilmiah atas klaim Musk soal penanaman chip Neuralink pada manusia menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Sementara itu, Neuralink juga tidak memberikan informasi apa pun tentang prosedur yang telah dilakukannya.
Regulator medis AS dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS juga belum berkomentar soal klaim Musk ini.
Editor: Wanovy