PARBOABOA, Pematang Siantar - Warga meminta pemerintah segera memperbaiki sistem drainase di Jalan Viyata Yudha, Kelurahan Setia negara, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematang Siantar, Sumatra Utara.
Pasalnya, lokasi tersebut kerap dilanda banjir saat hujan deras turun. Bahkan, baru-baru ini banjir telah memakan korban jiwa.
Seorang siswi di salah satu SMA Negeri Pematang Siantar, Nisma Ramadhani (17) harus meregang nyawa lantaran tenggelam oleh luapan air di jalan tersebut, Minggu (28/08/2023).
Selain itu, dari video viral yang beredar di media sosial terlihat sejumlah rumah warga dan ruas jalan yang ada di lokasi terendam. Kendaraan roda dua dan empat pun nyaris terbawa derasnya arus banjir berwarna kecokelatan.
"Ini daerah sudah langgangan banjir tapi sepertinya dianggap sebelah mata sama pemerintah, nyatanya tidak ada penanganan sama sekali di sini, sebab di daerah ini juga kemarin yang kebanjiran, di Mei tahun ini (2023)," kata Mario Simamora (31), warga Kelurahan Setia Negara, kepada PARBOABOA, Senin (28/8/2023).
Mario menduga, luapan air di ujung Jalan Viyata Yudha itu berasal dari daerah perkebunan sawit PTPN IV Kebun Marjandi.
"Banjir terjadi karena pembuangan air dari Kelurahan Bah Kapul yang kebanyakan merupakan ladang sawit turun hingga ke Jalan Viyata Yudha sehingga meluap, sebab kontur tanah di kawasan tersebut kebetulan lebih tinggi, sehingga menyebabkan air mengalir ke sini (Setia Negara)," jelasnya.
Mario berharap Pemko Pematang Siantar segera memperbaiki drainase di sekitar Jalan Viyata Yudha.
"Ku kira langsung ada penanganan serius, setidaknya ada pelebaran parit supaya besar di situ. Sebab sudah sampai jatuh korban lagi. Tidak nampak mana jalan mana parit kalau banjir disitu. Semoga ada perhatian dan tindakan konkret dari Pemko (Pematang) Siantar atas kejadian ini agar tidak terulang lagi," pintanya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pematang Siantar, Guntur Damanik membenarkan banjir berasal dari pembuangan air hujan dari Kelurahan Bah Kapul.
"Banjir terjadi sekitar jam 18.30 WIB, pas magrib. Kami (BPBD) membenarkan telah memakan korban, orang Nagahuta, tapi pengakuan warga hujan tidak terlalu deras, hanya saja air pembuangan dari Tozai Baru, Kelurahan Bah Kapul yang di atas jalan, turun hingga ke (Kelurahan) Setia Negara, belum lagi keadaan (jalan) juga miringkan," ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon kepada PARBOABOA, Senin (28/8/2023)
Saat ditanya terkait penanganan jalan, Guntur mengklaim anggaran perbaikan di Dinas PUPR Kota Pematang Siantar, bukan BPBD.
"Memang sebenarnya drainase di situ kurang lebar dan beberapa sudah ada yang patah bagian dalam drainase, sedangkan leading sektornya dan anggaran perbaikan ditampung pihak PUPR, walaupun ada anggaran BTT (bantuan tidak terduga), kita coba komunikasi dulu dengan mereka (PUPR)," ungkapnya.
BPBD Pematang Siantar, lanjut Guntur, akan melakukan penyuluhan bencana kepada masyarakat.
"Untuk saat ini kita (BPBD) akan membersihkan dan menyedot genangan air di beberapa rumah warga dan kami akan memberi penyuluhan penanganan bencana," imbuh dia.
Kepala Bidang (Kabid) Pengairan dan Drainase di Dinas PUPR Pematang Siantar, Ganda Robinsar Damanik mengaku akan melakukan kajian dan evaluasi terkait penanganan banjir yang langganan terjadi di Jalan Viyata Yudha.
"Saya bersama rekan-rekan di PUPR akan coba evaluasi dan kaji, dan kita upayakan perbaikan terlaksana, walaupun tidak dalam waktu dekat," singkatnya saat dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan.
Pantauan PARBOABOA, saat ini genangan air akibat banjir di Jalan Viyata Yudha sudah tak terlihat.