Pematangsiantar-Sumatera Utara. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Bina Daya Sejahtera Simalungun (Bidadesi) melaporkan Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga
dan oknum pejabat di Dinas Pendidikan (Disdik) berinisial VS, ke Kapolri dan
Kapoldasu atas dugaan korupsi penjualan foto-foto bupati dan wakil bupati dan
majalah di sekolah-sekolah SD dan SMP.
Andry Christian Saragih Ketua Umum LSM Bidadesi pada Minggu
(11/7/2021), mengungkapkan, laporan resmi sudah disampaikan melalui surat ke
Kapoldasu dan Kapolri tanggal 9 Juli 2021.
Menurutnya kerugian negara yang
timbul terkait penjualan foto bupati dan wakil bupati serta majalah Marharoan
Bolon mencapai Rp 637,8 juta.
Andry mengatakan, dana penjualan
foto bupati dan wakil bupati Simalungun serta majalah ke sekolah-sekolah
dibayar dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atas perintah oknum pejabat di
Dinas Pendidikan Pemkab Simalungun yang diangkat bupati Radiapoh H Sinaga
tanggal 21 Mei 2021 lalu, atau sebulan setelah pelantikan bupati dan wakil
bupati.
Diduga harga jual untuk foto
bupati dan wakil bupati sesuai harga pasar hanya Rp 100 ribu namun dijual Rp
300 ribu sepasang", ujar Andry.
Harga biaya cetak majalah
diperkirakan di pasar sekitar 31 ribu rupiah namun dijual seharga Rp 50 ribu.
"Bukti-bukti berupa video dan
foto saat pertemuan para kepala sekolah dengan oknum pejabat Dinas Pendidikan
Pemkab Simalungun terlampir, ikut diserahkan ke kepolisian, sebagai bahan
untuk proses hukum lebih lanjut", sebut Andry.
“Penjualan foto dan majalah juga
dilakukan dan terkesan dipaksakan ke seluruh kantor Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) dan 386 kepala desa” Tambahnya.
Mengapa bupati Simalungun ikut
dilaporkan, karena dari hasil investigas yang dilakukan diduga penjualan foto
dan majalah ke sekolah-sekolah SD/SMP dan kantor OPD serta kepala desa
diketahui bupati, namun mendiamkannya, artinya ikut serta", sebut Andry.
Kepala Dinas Pendidikan Pemkab
Simalungun, Elviani Sitepu mengaku tidak mengetahui adanya penjualan foto
bupati dan wakil bupati serta majalah ke sekolah-sekola menggunakan dana BOS.
"Tidak tahu saya itu". ujarnya singkat ketika diminta konfirmasi. (Sumber:Hetanews)