PARBOABOA, Jakarta – Beberapa waktu lalu, marak diberitakan diberbagai media massa mengenai kemunculan gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dari Sumatera Barat yang berniat gulingkan Presiden Jokowi dan mengubah ideologi serta sistem pemerintahan di Indonesia.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Didik Mukrianto, meminta aparat penegak hukum untuk mengusut secara tuntas akar masalah atau penyebab munculnya gerakan NII.
"Mungkin bisa saja bibit-bibit itu berpotensi muncul, tapi harus juga digali secara utuh akar permasalahannya. Apakah memang murni 'perang ideologi' atau ekspresi kekecewaan terhadap rasa keadilan publik?" kata Didik saat dihubungi pada Selasa (19/4/2022).
Didik menjelaskan, Indonesia sebagai negara yang menganut ideologi pancasila, tentu saja akan selalu menghadapi tantangan-tantangan ideologi seperti ini. Ia menilai, rasa ketidakadilan dan perbedaan kesejahteraan, pemerintah yang bertindak sewenang-wenang, dan praktik korupsi yang semakin marak terjadi, bisa menjadi penyebab munculnya tantangan-tantangan besar bagi ideologi pancasila seiring berjalannya waktu.
"Jika memang ada ancaman nyata dan serius terhadap ideologi bangsa ini memang menjadi perhatian serius yang perlu diwaspadai," tuturnya.
Meski begitu, Didik ingatkan kepada aparat penegak hukum, untuk bertindak secara hati-hati dan tidak boleh gegabah. Karena, aparat penegak hukum dikatakan Didik, tidak boleh salah menyimpulkan dan memberikan informasi kepada masayarakat terkait hal ini.
"Secara common sense aparat dan masyarakat mudah untuk melihat dan menilai apakah memang benar ada gerakan yang nyata-nyata punya potensi dan kekuatan besar untuk mengganti ideologi Pancasila," ucap Didik.
Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Polri, diketahui telah menangkap 16 tersangka anggota NII di Sumatera Barat (Sumbar) pada Senin (18/04/2022).
Setelah melakukan pemeriksaan, jaringan teroris NII berniat gulingkan pemerintahan jokowi sebelum Pemilu 2024. Ditemukan juga sejumlah barang bukti berupa senjata tajam (golok).
"Temuan alat bukti arahan persiapan golok tersebut sinkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah satu tersangka," ujar Kabagbanops Densus 88 Kombes Aswin Siregar, Senin (18/04/2022)
Selain itu, pihak densus juga menemukan fakta dibalik gerakan NII Sumbar tersebut. Adapun faktanya, yakni:
1. Struktur NII bernaung pada tingkat cabang atau kecamatan.
2. Gerakan NII CV IV/Padang memiliki anggota mencapai 1.125 orang
3. Ada temuan berupa dokumen tertulis yang berisi visi-misi NII Sumbar yang sama persis dengan NII Kartosuwiryo
4. NII Sumbar ingin mengganti ideologi pancasila dan sistem pemerintahan dengan syari’at islam, sistem khilafah, dan hukum islam.