PARBOABOA, Pematangsiantar – Tahun 2017 menjadi tahun pertumpahan darah, dimana setidaknya delapan serangan teroris besar dilakukan oleh organisasi-organisasi teroris di dunia.
Berdasarkan dari data Forbes tahun 2017, terdapat 7 organisasi teroris terkaya dan paling berbahaya di dunia serta bagaimana cara-cara mereka menghasilkan uang.
Adapun daftar tersebut dibuat berdasarkan wawancara dengan pakar keamanan dan spesialis anti-teror, serta laporan dan analisis dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional, organisasi akademis dan pemerintah.
Berikut 7 Organiasi Teroris Terkaya di Dunia Menurut Forbes
1. Hizbullah
Organisasi atau kelompok teroris yang berasal dari Lebanon ini memiliki total pendapatan tahunan USD 1,1 miliar atau Rp 15,4 triliun (USD1=Rp 14,041) per tahunnya. Dalam beberapa tahun, anggaran Hizbullah mengalami peningkatan secara signifikan lantaran mendapatkan dana dari pemerintah Taheran, Iran.
Jika dulunya Hizbullah menerima sekitar USD 200 juta atau Rp 2,8 triliun per tahun, namun pada tahun 2017 pendanaan Iran untuk kelompok teror Lebanon ini mengalami peningkatan menjadi dari USD 800 juta atau Rp 11,2 triliun per tahun.
2. Taliban
Taliban adalah Organisasi atau kelompok teroris yang pernah berkuasa di Afganistan tahun 1996 - 2001 dan menerapkan ajaran Islam Sunni. Diketahui organisasi ini memiliki total pendapatan tahunan sebesar USD 800 juta atau Rp 11,2 triliun.
Organisasi ini menjalankan mekanisme keuangan yang mirip dengan ISIS, semakin luas wilayah yang mereka rebut dan semakin besar populasi di dibawah kendali mereka, maka semakin banyak sumber daya dan potensi aliran pendapatan yang harus mereka ubah menjadi sejumlah uang besar.
Sumber pendapatan utama Taliban sebanyak ratusan juta dolar setiap tahun, berasal dari produksi dan perdagangan obat-obatan (terutama yang menanam opium dan pembuatan heroin).
3. Hamas
Forbes menyebut, kelompok teroris terkaya berikutnya adalah Hamas. Hamas memiliki total pendapatan tahunan USD 700 juta atau Rp 9,8 triliun.
Meskipun menurut ringkasan dalam laporan PBB, intensifikasi keamanan yang datang dengan perebutan kekuasaan Hamas atas Gaza membawa kekacauan ekonomi langsung. Bahkan menurut Bank Dunia, tingkat pengangguran di Gaza apada saat itu tertinggi di dunia dan mencapai lebih dari 40 persen.
Namun terlepas dari kecamnya kondisi di Gaza, Hamas mampu menghasilkan banyak sumber pendanaan dari penduduk miskin di daerahnya, menghasilkan puluhan juta dolar setiap bulan. Jaringan pajak yang canggih dan rumit mengalihkan aliran modal yang signifikan ke Gaza sebagai bantuan.
4. Al-Qaeda
Kelompok teroris Al Qaeda yang mengatasnamakan agama islam, dengan memiliki total pendapatan tahunan USD 300 juta atau Rp 4,2 triliun.
Dalam memperoleh pendapatan Organisasi yang didirikan oleh Osama bin Laden ini mengeksploitasi ketidakstabilan kawasan yang diteror, selain itu mereka juga berurusan dengan perdagangan ilegal obat-obatan terlarang, senjata, mobil dan manusia serta memiliki cabang perdagangan ilegal rokok dan tembakau yang menguntungkan.
5. ISIS
ISIS merupakan singkatan dari Islamic State in Iraq and Syria" (Negara Islam di Irak dan Suriah) atau "Islamic State in Iraq and al-Sham" (negara Islam di Irak dan al-Sham). Organisasi ini memiliki pendapatan sebanyak USD 200 juta atau Rp 2,8 triliun per tahun.
Organisasi ini melakukan banyak cara dalam memperoleh pendapatan, seperti mengendalikan ladang minyak dan gas, deposit mineral yang kaya, lahan pertanian yang subur, pabrik, senjata, dan tentu saja jutaan orang yang menopang keuangan organisasi, terutama melalui pembayaran pajak organisasi dan biaya 'perlindungan'.
6. Partai Pekerja Kurdistan (PKK)
PKK merupakan organisasi militan Kurdistan, Turki yang didirikan pada tahun 1970-an. Organisasi ini juga memiliki pendapatan tahunan yang tinggi yakni sebesar USD 180 juta atau Rp 2,5 triliun per tahunnya.
Menurut laporan terorisme tahunan Departemen Luar Negeri AS, PKK memiliki banyak dan beragam sumber modal dan sangat bergantung pada diaspora Kurdi yang tersebar luas di seluruh Eropa untuk mendanai operasinya.
Adapun uang yang mengalir ke organisasi ini berkisar antara USD 50 hingga USD 100 juta per tahun. Sumber utama pendapatan PKK, tidak mengejutkan dan serupa dengan kelompok teror lainnya, yakni berasal dari perdagangan narkoba jenis heroin dan ganja.
7. Kata’ib Hizballah
Kata'ib Hezbollah (KH) atau yang lebih dikenal sebagai Brigade Hizbullah adalah kelompok pemberontak Syiah Irak yang didirikan pada 2007. Organisasi ini memiliki pendapatan mencapai USD 150 juta atau Rp 2,1 triliun per tahunnya
Diketahui, organisasi ini telah banyak didanai oleh pelindung Iran, yang memastikan untuk mencurahkan uang dan sumber daya untuk kegiatan organisasi.
Sumber pendapatan tambahan organisasi ini berasal dari penculikan dan pembayaran uang tebusan, yang pada tahun lalu mendatangkan sejumlah besar uang ke dalam rekening organisasi teror Syiah. Menurut Financial Times yang mengungkap detail transaksi, koper berisi uang tunai sekitar USD 700 juta dipindahkan ke Iran dan 'mitranya' dengan imbalan pembebasan para sandera.