Cerita Perempuan Pengupas Daging Kerang Hijau di Muara Angke: Berharap Sejahtera dan Dapat Bantuan Pemerintah

Ibu-ibu yang bekerja sebagai pengupas daging kerang hijau di Blok Empang Muara Angke, Kelurahan Pluit,Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (19/07/2023). (Foto: PARBOABOA/Hari Setiawan)

PARBOABOA, Jakarta - Juanda (45) telah bekerja lebih kurang 10 tahun sebagai pengupas kerang hijau di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Pendapatannya per hari pun terbilang kecil, jika dibandingkan pekerjaan yang ia geluti. Sehari ini hanya mendapat sekira Rp30 hingga Rp60 ribu per hari. Sementara pekerjaannya, harus mengupas 5 hingga 10 ember kerang hijau dari nelayan yang sebelumnya telah dimasak sekitar 4,5 jam.

"Saya asli Jakarta Utara, kira-kira lumayan lama saya bekerja menjadi pengupas kerang hijau hingga 10 tahun lebih. Saya diberikan upah oleh bos saya 30 ribu rupiah, 1 drum ini yang harus dibersihkan dagingnya dari cangkangnya, proses ini bisa memakan waktu hingga 4 jam baru selesai. Kalau saya mau mendapatkan 60 ribu rupiah, saya harus rela bekerja hingga 8 jam dalam satu hari," katanya kepada wartawan, Rabu siang (19/07/2023).

Upah segitu tentunya hanya bisa menambah sedikit dari pendapatan keluarganya. Apalagi saat ini ia memiliki 3 orang anak dan tinggal di kontrakan dengan harga Rp500 ribu per bulan.

"Saat ini saya ngontrak 500 ribu rupiah sebulan, apalagi harus membiayai 3 anak saya, yang masih sekolah SD kelas 1, SMP kelas 3 dan satu lagi belum sekolah karena masih kecil. Saya alhamdulillah aja cuma bisa dapat makan sehari-sehari," ungkap Juanda.

Ia hanya berharap Pemerintah bisa lebih mensejahterakan dan membantu masyarakat terutama ibu-ibu yang berprofesi sebagai pengupas daging kerang hijau seperti dirinya.

"Saya harap profesi pengupas daging kerang ini bisa maju dan harga upahnya naik. Karena pengalaman saya, pemerintah yang cuma maunya aja, pernah ngasih seratus ribu, 5 tahun hilang, nanti ada maunya begitu lagi," harap Juanda.

Ibu-ibu pengupas daging kerang mendapat upah sekitar Rp30 hingga Rp60 ribu per hari. (Foto: PARBOABOA/Hari Setiawan) 


Sementara di Pasar Ikan Pengecer dan Grosir Muara Angke, harga jual kerang hijau yang telah dikupas mencapai Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram. Sementara harga jual kerang hijau yang belum dikupas sebesar Rp 15 ribu per kilogram.

Hal itu diungkapkan salah seorang penjual kerang hijau di Pasar Ikan Pengecer dan Grosir Muara Angke, Arief.

"Saya menjual daging kerang yang sudah bersih itu satu kilo gram sekitar 40 ribu sampai 50 ribu rupiah. Saya juga jual kerang hijau yang belum dibersihkan itu sekitar 15 ribu satu kilogram," jelas Arief, kepada PARBOABOA.

Arief juga mengaku tidak bisa menaikkan harga upah untuk pengupas kerang hijau, karena harga pasaran untuk tenaga tersebut sebesar Rp30 ribu per 1 drum kerang yang berisi 5 ember.

"Sementara untuk upah itu, saya enggak bisa naikkan, karena memang harga pasarannya segitu," tambahnya.

Ingin Pengupas Kerang Hijau di Muara Angke Lebih Sejahtera

Ketua RT 007/RW 022, Wargiman berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pejabatnya bisa membantu masyarakat dan mensejahterakan pengupas daging kerang hijau di sekitar tempat tinggalnya.

"Kalau untuk adanya bantuan untuk nelayan dan pengupas daging kerang hijau itu enggak ada sama sekali hingga saat ini. Kalau saya mengajukan sudah sering tapi tanpa respons. Saya harapkan Gubernur DKI Jakarta bisa membantu masyarakat saya di sini," katanya.

Wargiman menambahkan, ada sekitar 165 kepala keluarga yang tinggal di RT 007 / RW 002. Namun dari total KK tersebut, tidak semuanya merupakan warga DKI Jakarta, atau memiliki KTP DKI Jakarta.

"Di sini untuk masyarakat yang sudah berstatus warga DKI Jakarta ada 120 kartu keluarga, dan kalau masyarakat yang masih berstatus kartu keluarga daerah itu ada 45 KK dan masing-masing punya rumah di sini, tapi banyak juga yang ngontrak," imbuh dia.

Editor: Kurnia
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS