PARBOABOA, Medan - Psikolog mengungkap kondisi bocah laki-laki RAP yang diculik dan dicabuli sepuluh orang bertopeng, di kawasan Medan Amplas masih dalam keadaan trauma.
"Korban masih mengalami trauma karena ditandai dengan rasa jijik terhadap diri sendiri atau mual atau muntah," kata Psikolog, Irna Minauli, di Medan, Sabtu (4/9/2021).
Jika tidak ditangani dengan baik, maka kondisi korban akan memburuk dan tidak akan pulih.
"Bisa berkelanjutan, menjadi depresi, atau gangguan kecemasan yang bisa berbentuk phobia," ucap Irna.
Sebelumnya orang tua korban melapor ke Polrestabes Kota Medan tentang kejadian yang dialami anaknya RAP.
PA, ibu korban menceritakan anaknya RAP diculik 10 orang bertopeng Senin (23/8) lalu.
Tak hanya diculik, RAP juga dicabuli di atas sebuah mobil pick up. Korban juga disundut rokok dan diancam dengan pisau kemudian ditendang ke luar mobil pick up.
"Waktu itu lagi mau beli jajan, sendiri. Kemudian dia ditarik orang itu ke mobil pick up dan di mobil itu dilakukan. Dibawalah, dia disundut rokok, anak saya juga diancam dengan pisau," ujarnya.
PA, ibu korban mengaku baru mengetahui kejadian yang dialami anaknya setelah ia mendesak anaknya untuk bicara. Sebab, saat itu, PA melihat anaknya murung, terlihat ketakutan, dan tidak mau makan.
Setelah dibujuk beberapa kali, barulah anaknya mau bercerita atas apa yang dialaminya.
Keluarga korban berharap para pelaku dapat segera ditangkap dan diproses secara hukum.