PARBOABOA, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 25 kali terjadinya gempa susulan pasca gempa dengan magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
"Hasil monitoring BMKG terjadi 25 kali susulan dengan magnitudo terbesar 4 dan terkecil 1,8," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers virtual, Senin (21/11/2022).
Dwikorita menyebut, gempa yang terjadi hari ini tidak berpotensi tsunami, dan meminta kepada seluruh warga agar tidak terpengaruh dengan isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.
"Pastikan juga selalu memonitor informasi resmi kami," tandas Kepala BMKG.
Kemudian, Dwikorita juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan menghindar dari bangunan yang berpotensi ambruk.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda tahan gempa atau tidak mengalami kerusakan berarti, pastikan juga kerusakan atau retakan yang terjadi tidak membahayakan kestabilan bangunan sebelum masuk ke dalam rumah," kata Dwikorita
Tambahan informasi, Dwikorita menyatakan, gempa bumi yang terjadi hari ini dirasakan di kota Cianjur dengan skala intensitas V hingga VI MMI.
Selain itu, gempa juga dirasakan di Garut, Sukabumi, Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor, Bayah, Rancaekek, Tangerang Selatan, Jakarta dan Depok.
Dalam insiden yang terjadi hari ini, dikabarkan menelan korban jiwa dan korban luka-luka serta bangunan yang rusak atau roboh di tambah dengan adanya longsor yang terjadi di wilayah Cianjur.