PARBOABOA, Maluku - Bentrokan antara warga di Desa Tamilow Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah dengan petugas kepolisian pecah pada Selasa (7/12). Akibatnya 15 orang warga tertembak peluru karet dan 7 orang petugas polisi mengalami luka-luka.
Bentrokan tersebut terjadi saat petugas kepolisian dari Polres Maluku Tengah mendatangi desa tersebut untuk menangkap pelaku perusakan tanaman warga dan pembakaran kantor desa yang terjadi beberapa saat yang lalu. Namun petugas yang berusaha melakukan penangkapan, dihadang oleh warga sehingga bentrokan pun tidak dapat dielakkan.
Sebelum datang ke lokasi petugas polisi telah meminta pelaku untuk menyerahkan diri, namun setelah beberapa kali pemanggilan para pelaku tersebut belum juga mendatangi kantor polisi.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes M Roem Ohoirat mengatakan penangkapan para pelaku dipimpin oleh Kapolres Maluku Tengah. Ohoirat memastikan penembakan itu menggunakan peluru karet, karena sebelum berangkat menuju lokasi penangkapan, seluruh anggota kepolisian telah lebih dulu diperiksa.
"Semuanya peluru karet karena sebelum berangkat sudah diperiksa. Tindakan tadi dipimpin langsung oleh Kapolres dan Wakapolres, kemudian ada juga anggota masyarakat yang berusaha merebut senjata," tuturnya.
Selain korban luka, bentrokan tersebut telah menyebabkan empat kendaraan polisi rusak.
Berawal dari konflik antar desa
Bentrok anatara Desa Tamilow dan Desa Rohua terjadi karena penentuan tapal batas antar desa. Akibat dari bentrokan tersebut telah menyebabkan 1 orang warga Desa Tamilow meninggal dunia. Konflik itu semakin memanas saat beberapa tanaman warga Dusun Rohua ditebang.
Pembakaran kantor Desa Tamilov terjadi pada Selasa (9/11) malam, saat perwakilan dari desa Tamilow dan Desa Rohua sedang bertemu di kantor Bupati Maluku Tengah untuk membicarakan perdamaian.
Namun karena warga desa tidak terima dengan perdamaian tersebut kemudian melakukan pembakaran kantor Desa. Atas kasus pembakaran tersebut 11 orang telah ditetapkan sebagai tersangka.