PARBOABOA – Selain menjadi salah satu hal yang diidamkan oleh setiap wanita, kecantikan juga dapat membawa dampak lainnya untuk sejumlah orang.
Di beberapa kondisi, sering kali visual seseorang menjadi prioritas utama untuk diistimewakan, baik dari segi pekerjaan, pelayanan, dan lainnya. Kondisi ini sering disebut sebagai beauty privilege.
Apa itu beauty privilege? Secara umum, keistimewaan kecantikan atau beauty privilege adalah salah satu bentuk diskriminasi yang sering terjadi di berbagai aspek kehidupan, kepada orang-orang dengan penampilan lebih menarik.
Mereka dianggap lebih menguntungkan untuk bidang-bidang tertentu dibanding orang lain karena penampilannya yang dianggap lebih cantik. Meski beberapa orang memang memiliki inner beauty-nya masing-masing, namun keistimewaan akan hal ini menjadi salah satu bentuk diskriminatif yang paling sering terjadi di lingkungan sosial.
Contoh beauty privilege yang paling sering ditemui adalah, orang yang dianggap menarik cenderung mendapat perlakuan lebih baik dan dihargai dalam konteks pekerjaan, serta seringkali dipandang lebih positif secara umum.
Namun, hak istimewa ini juga dapat membawa tekanan tersendiri, terutama bagi mereka yang merasa perlu untuk selalu menjaga penampilan dan memenuhi standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat.
Dalam praktiknya, keistimewaan seperti ini tidaklah seimbang dan seringkali berdampak pada orang yang tidak dianggap menarik. Sebab, orang yang dianggap kurang sesuai dengan standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat seringkali mengalami penolakan, dikucilkan, dan parahnya diskriminati.
Kondisi yang membuat mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menemukan pekerjaan atau mendapat perlakuan yang sama dengan orang yang dianggap cantik.
Lewat artikel ini, Parboaboa akan membahas lebih dalam tentang beauty privilege, termasuk dampak positif dan negatifnya, serta bagaimana cara untuk mengubah pandangan terhadap visual seseorang untuk menciptakan lingkungan kondusif dan adil.
Apa itu Beauty Privilege?
Privilege adalah hak istimewa atau keuntungan sosial yang diberikan kepada seseorang atau kelompok tertentu, biasanya berdasarkan faktor seperti status sosial, etnisitas, jenis kelamin, orientasi seksual, agama, atau kemampuan fisik atau mental.
Hak ini dapat menjadi ketimpangan akses seseorang terhadap berbagai sumber daya dan kesempatan, seperti pekerjaan, pendidikan, layanan kesehatan, dan kehidupan sosial.
Secara umumm, beauty privilege adalah keisitimewaan sosial dan ekonomi yang dimiliki oleh seseorang karena dianggap cantik atau menarik oleh masyarakat. Orang yang dianggap menarik seringkali mendapat perlakuan lebih baik, dihargai lebih tinggi, dan dianggap sukses atau cerdas.
Sebaliknya, orang yang dianggap kurang menarik atau tidak sesuai dengan standar kecantikan oleh masyarakat mendapatkan perlakuan berbeda.
Konsep ini mengacu pada realita bahwa penampilan seseorang dapat mempengaruhi cara orang lain memperlakukan mereka, termasuk dalam hal pekerjaan, hubungan sosial, dan lainnya.
Namun, hak istimewa ini juga dapat mempengaruhi tekanan yang dirasakan oleh orang yang dianggap cantik untuk selalu memenuhi standar kecantikan yang sangat sempit dan tidak realistis.
Menurut beberapa peneliti, beauty privilege is real (nyata). Ini bahkan dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan sosial dan ekonomi seseorang.
Sebuah jurnal beauty privilege yang dilakukan oleh Daniel Hamermesh dan Jeff Biddle menunjukkan bahwa orang dengan visual memukau cenderung mendapat penghasilan yang lebih tinggi, memperoleh banyak kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan, dan mendapat perlakuan yang lebih baik dalam interaksi sosial dibandingkan dengan orang yang dianggap kurang menarik.
Selain itu, keistimewaan ini juga mempengaruhi hubungan percintaan, di mana orang yang dianggap cantik cenderung lebih banyak mendapatkan pasangan dan memiliki hubungan yang lebih stabil dan bahagia.
Namun, kondisi ini juga mempengaruhi tekanan yang dirasakan oleh orang yang dianggap cantik untuk selalu menjaga penampilan dan memenuhi standar kecantikan yang sangat sempit dan tidak realistis.
Sejalan dengan hal itu, penelitian tentang The effects of attractiveness on employment decisions oleh Langlois, Ritter, Roggman, dan Vaughn (1991), menunjukkan bahwa orang yang dianggap lebih menarik secara fisik memiliki peluang kerja yang lebih baik dan menerima penilaian yang lebih positif dalam proses seleksi karyawan.
Mereka juga mengakui bahwa dampak beauty privilege seringkali tidak seimbang dan mempengaruhi orang yang tidak dianggap cantik atau tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat.
Beuaty privilege journal lainnya yang dilakukan oleh Renee Engeln menunjukkan bahwa orang yang dianggap cantik seringkali mengalami tekanan untuk selalu tampil sempurna dan terlihat menarik, bahkan hingga menyebabkan masalah psikologis seperti gangguan makan atau depresi.
Dampak Beauty Privilege
Beauty privilege dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan seseorang, baik secara positif maupun negatif. Jika hal ini bersifat positif, tentu ini dapat menjadi jalan yang mudah bagi seseorang untuk mencapai tujuan.
Namun jika mengarah ke negatif, akan terjadi kesulitan dalam melakukan sesuatu. Untuk memahami apa saja sebenarnya dampak beauty privilege ini, berikut Parboaboa akan merangkumnya menjadi 2 bagian.
Dampak Beauty Privilege yang Positif
Akses dan Kesempatan yang Lebih Mudah
Orang yang dianggap cantik cenderung lebih mudah mendapatkan akses dan kesempatan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, pendidikan, dan hubungan sosial.
Mereka seringkali mendapat perhatian lebih dari orang lain dan memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi, sehingga lebih mudah untuk menarik perhatian orang lain dan mendapatkan peluang yang diinginkan.
Penampilan Fisik yang Menarik
Dampak positif lainnya adalah, penampilan fisik yang menarik dapat mempengaruhi pandangan orang lain terhadap mereka. Ini tentu mampu memicu perasaan positif dan memberikan kesan yang baik pada orang yang dihadapi.
Selain itu, penampilan fisik yang menarik juga dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang, sehingga mereka lebih berani dalam berinteraksi dengan orang lain dan mencoba hal-hal baru.
Hubungan Sosial yang Baik
Orang yang dianggap menarik cenderung memiliki hubungan sosial yang lebih baik dan lebih banyak, karena mereka lebih mudah menarik perhatian orang lain dan membuat orang lain merasa nyaman di sekitar mereka.
Kondisi tentu dapat meningkatkan rasa keterikatan dan dukungan sosial yang diperoleh seseorang, sehingga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
Kesehatan yang Lebih Baik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang dianggap berpenampilan menarik seringkali memiliki kesehatan sangat baik, karena mereka cenderung lebih memperhatikan kondisi dan kesehatan tubuh.
Selain itu, rasa percaya diri yang tinggi yang dimiliki oleh orang yang dianggap cantik juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional, yang dapat berdampak positif pada kesehatan secara keseluruhan.
Dampak Beauty Privilege yang Negatif
Tekanan untuk Memenuhi Standar Kecantikan
Orang yang dianggap tidak cantik atau tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat seringkali merasa tertekan dan kurang percaya diri.
Hal ini dapat memicu perasaan rendah diri dan tidak aman, yang dapat berdampak pada kesejahteraan emosional dan mental seseorang.
Diskriminasi
Seperti yang sudah disinggung, orang dianggap kurang cantik seringkali mengalami diskriminasi dan perlakuan tidak adil dalam berbagai aspek kehidupan, baik pekerjaan, pendidikan, dan hubungan sosial.
Mereka juga kerap kali dianggap kurang mampu atau kurang pantas mendapat kesempatan yang sama dengan orang yang dianggap cantik.
Penghakiman dan Perlakuan yang Tidak Adil
Orang yang dianggap menarik seringkali dianggap lebih baik dan pantas mendapatkan perhatian dan perlakuan yang lebih baik dari orang lain.
Tentu hal ini dapat memicu perasaan superioritas yang tidak sehat dan membuat orang yang dianggap cantik cenderung meremehkan atau mengabaikan orang yang dianggap tidak cantik.
Perilaku Tidak Sehat
Di balik beauty privilege yang ada di masyarakat, ternyata dominan dari orang-orang seperti ini cenderung menghabiskan banyak waktu dan uang untuk merawat penampilan mereka, seperti dengan melakukan operasi plastik, membeli produk kecantikan yang mahal, atau mengikuti diet yang tidak sehat. Hal ini dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental seseorang.
Ketergantungan pada Penampilan Fisik
Mereka dengan fisik lebih juga sering merasa ketergantungan pada penampilan fisik mereka untuk mendapatkan perhatian dan kesuksesan dalam hidup.
Hal ini dapat membuat mereka merasa tidak aman dan kurang percaya diri ketika penampilan fisik mereka tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat.
Contoh Beauty Privilege
Contoh atau kasus beauty privilege tentu sering kita jumpai di sekitar. Misalnya, terdapat dua wanita, A dan B, dengan latar belakang, kualifikasi, dan kepribadian yang sama.
A memiliki penampilan fisik yang dianggap menarik secara konvensional, sementara B memiliki penampilan yang dianggap biasa atau kurang menarik.
Kehidupan Sosial
A mungkin mendapatkan lebih banyak undangan ke acara sosial, seperti pesta atau pertemuan teman-teman. Orang-orang cenderung lebih tertarik dan terpesona oleh penampilan A, sehingga ia memiliki lebih banyak kesempatan untuk membangun jaringan sosial yang kuat.
Di sisi lain, B mungkin mengalami kesulitan mendapatkan perhatian atau dianggap menarik oleh orang lain.
Dunia Pekerjaan
Ketika A melamar pekerjaan, kemungkinan besar ia akan diperhatikan oleh perekrut lebih banyak karena penampilannya yang menarik. Mungkin ia akan lebih mudah diterima untuk tahap wawancara atau mendapatkan kesempatan lebih besar dalam dunia bisnis yang bergantung pada penampilan fisik, seperti modeling atau industri hiburan.
Sementara itu, B mungkin menghadapi kesulitan dalam membangun karir atau menghadapi diskriminasi karena penampilannya yang dianggap kurang menarik.
Perlakuan dalam Sistem Kehidupan Sehari-hari
A mungkin mendapatkan perlakuan lebih baik dalam interaksi sehari-hari. Misalnya, ia mungkin sering diberi pelayanan lebih baik di restoran, mendapatkan perhatian lebih dari rekan-rekan di tempat kerja, atau dianggap lebih kompeten tanpa alasan yang jelas.
Sebaliknya,B kemungkinan sering diabaikan atau kurang dihargai dalam situasi-situasi ini.
Cara menyikapi Beauty Privilege
Untuk mengurangi kasus-kasus beauty privilege tentu setiap orang perlu memahami bagaimana cara menyikapinya dengan benar. Selain agar mengurangi diskriminasi, tindakan ini juga bertujuan agar lingkungan lebih kondusif dan tidak terjadi ketimpangan.
Beberapa cara menyikapi beauty privilege antara lain adalah
Mengenali Perbedaan Perlakuan
Sadarilah bahwa orang yang dianggap cantik atau tampan sering kali diperlakukan lebih baik daripada mereka yang dianggap kurang menarik secara fisik. Ini tidak adil dan kita perlu mengubah pola pikir kita.
Menghargai Orang Lain
Lihat nilai dan kualitas dalam diri seseorang, bukan hanya penampilan fisiknya. Jangan menilai orang berdasarkan penampilannya saja, tetapi hargailah kepribadian dan keterampilan mereka.
Berbicara tentang Isu Ini
Diskusikan fenomena beauty privilege dengan orang-orang di sekitar Anda, seperti keluarga atau teman-teman. Ajak mereka untuk memahami pentingnya menghargai keberagaman dan menentang diskriminasi berdasarkan penampilan.
Membantu Mempromosikan Kebajikan
Dukung gerakan atau organisasi yang bekerja untuk menciptakan kesetaraan dan keadilan, termasuk dalam hal penampilan fisik. Bersama-sama, kita bisa membuat perubahan yang positif.
Memiliki Rasa Percaya Diri
Bangunlah rasa percaya diri dan terima diri sendiri apa adanya. Ingatkan diri Anda bahwa penampilan fisik bukan satu-satunya hal yang penting. Fokuslah pada kelebihan atau inner beauty setiap orang.
Meskipun keisitimeawaan fisik ini dapat memberikan dampak positif pada kehidupan seseorang, kita juga perlu menyadari bahwa hal ini seringkali tidak seimbang dan dapat mempengaruhi orang yang tidak dianggap cantik atau tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat. Semoga bermanfaat!
Editor: Ester