PARBOABOA, Tonga – Tonga salah satu negara di Samudra Pasifik yang baru mengalami bencana alam tsunami setelah ledakan gunung berapi bawah laut, akhirnya mulai mendapat bantuan dari internasional sejak Kamis (20/1). Bantuan internasional baru bisa disalurkan ke negara tersebut, setelah masyarakat bekerja sama selama berhari-hari untuk membersihkan landasan pacu bandara dari abu vulkanik.
Bantuan pertama yang datang berasala dari Australia dan Selandia baru yang mendarat dengan membawa sejumlah kebutuhan yang sangat dibutuhkan para masyarakat di negara tersebut seperti kontainer air, tenda, generator, kemudian alat kebersihan.
Namun demi menjaga agar Covid-19 tidak menjadi masalah baru yang akan dihadapi masyarakat di negara tersebut, maka seluruh pengiriman bantuan ini dilakukan tanpa kontak langsung. Beberapa kru dan penumpang hanya bisa berada di dataran Tonga dalam waktu terbatas.
Bantuan lainnya untuk negara dengan penduduk sekitar 105.000 orang itu juga akan kembali berdatangan dari negara lain. Jepang telah mengumumkan akan mengirim dua pesawat tempur C-130 mereka. China dan Prancis juga mengatakan mereka akan segera memberikan bantuan.
Bencana ini memberi dampak buruk kepada sekitar 84.000 orang lebih dari 80% populasi. Dimana sumber air bersih terkena dampak dari hujan abu dan air asin dari tsunami.
Seperti diketahui erupsi dan letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai terjadi pada Sabtu (16/1), yang kemudian disusul dengan munculnya tsunami. Bencana ini membuat kabel komunikasi bawah laut negara itu terputus sehingga negara tersebut sempat terisolasi dari negara-negara lain.
Kabel radio negara tersebut baru berhasil dipulihkan pada Rabu (19/1) malam, meskipun diperkirakan jika perbaikan saluran internet akan memakan waktu hingga berbulan-bulan.