PARBOABOA, Jakarta - Anak-anak terdampak kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara menjalani program trauma healing. Para polwan dari Polres Metro Jakarta Utara dan Polsek Penjaringan dikerahkan untuk membantu pemulihan para korban tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan di Kapuk Muara, Selasa (1/8/2023) mengatakan, warga dan juga anak-anak kini menetap sementara di tenda pengungsian.
Menurutnya, trauma healing merupakan proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis. Di antaranya kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi mental yang dimiliki individu.
Proses healing dilakukan oleh para polwan dari tenda ke tenda. Mereka berinteraksi langsung dengan para orang tua dan anak-anak.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo mengatakan pemberian trauma healing ini merupakan program kemanusian Polri untuk negeri.
Selain program trauma healing, Polri juga mendirikan posko layanan kesehatan yang buka dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore. Program kemanusiaan Polri ini tetap disiagakan di tenda pengungsian demi memenuhi kebutuhan warga. Hal itu akan terus dilakukan sampai warga benar-benar aman dan tercukupi.
Polres Metro Jaya juga mendirikan dua dapur umum untuk para korban di Balai Kelurahan Kapuk Muara. Keduanya diawaki Brimob dan Samapta.
Sebelumnya, sebanyak 400 rumah di permukiman penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan terbakar pada Minggu (30/7/2023). Lebih dari 1.000 orang dari 200 KK (kepala keluarga) dilaporkan mengungsi imbas kebakaran tersebut.
Lokasi pengungsian tersebar di beberapa lokasi. Di antaranya di tanah lapang Muara dekat lokasi kebakaran dan di Kantor Kelurahan Kapuk Muara. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran hebat ini.