PARBOABOA, Jakarta - Sebanyak delapan orang dilaporkan hilang setelah terjadi kebakaran di depo Pertamina yang terletak di Plumpang, Jakarta Utara hingga Sabtu (4/3/2023) pagi. Selain itu, insiden ini juga menyebabkan 13 orang meninggal dunia dan 49 lainnya luka-luka, termasuk anak-anak.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara, Rizal, menghimbau agar warga yang merasa kehilangan anggota keluarga segera melapor ke PMI Jakarta Utara.
Terkait banyak banyaknya korban dalam kebakaran ini, Rizal mengatakan hal ini terjadi karena lokasi kejadian merupakan pemukiman padat penduduk.
"Peristiwa kebakaran ini mengakibatkan terbakarnya pemukiman warga di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 12 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja," kata Rizal, Sabtu (4/3/2023).
Saat ini, Rizal memaparkan, markas PMI Jakarta Utara telah berubah menjadi pusat pengungsian dan pusat informasi bagi warga yang terdampak, karena letaknya tidak jauh dari pemukiman warga. Menurut data yang dimiliki, Rizal menuturkan, 338 jiwa mengungsi di sana.
Selain di kantor PMI, pengungsi juga tersebar di sejumlah posko lainnya, di antaranya Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rasela sebanyak 256 jiwa, Kantor Dinas Tenaga Kerja sebanyak 74 jiwa, Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan sebanyak 65 jiwa, dan beberapa masjid di sekitar lokasi kejadian.
Sebelumnya, pada Jumat (3/3.2023), terjadi kebakaran hebat di depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara sekitar pukul 20.10 WIB. Api berhasil dipadamkan pada pukul 02.19 WIB. Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas akibat kebakaran tersebut dan 49 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.