PARBOABOA, Jakarta - God Bless, band rock legendaris asal Indonesia, baru saja merayakan pencapaian luar biasa mereka yang telah berkiprah selama setengah abad.
Momen istimewa ini diselenggarakan di atas panggung Synchronize Festival 2023 pada hari kedua festival, Sabtu (2/9/2023) lalu.
God Bless, yang berdiri di Jakarta pada tahun 1973, telah menjadi salah satu ikon musik rock Indonesia yang sukses mengukir prestasi gemilang dalam kancah musik rock internasional.
Panggung Synchronize Festival 2023 menjadi saksi atas keberhasilan mereka selama setengah abad ini.
Dalam perayaan bersejarah ini, sejumlah band dan musisi ternama seperti Kelompok Penerbang Roket (KPR), Scaller, Barasuara, Iksan Skuter, dan Fanny Soegi tampil lebih dulu untuk membawakan lagu-lagu legendaris God Bless sebagai bentuk penghormatan.
Setelah penampilan para musisi tersebut, saatnya God Bless mengambil alih panggung dan membawakan lagu-lagu ikonik mereka, seperti "Semut Hitam" dan "Rumah Kita," sehingga mengakhiri malam istimewa ini dengan megah.
Mengenal God Bless, Band Rock yang Berawal dari Era 70-an
Sejarah God Bless dimulai dengan kembalinya Achmad Albar, yang dikenal dengan nama Iyek, setelah merantau ke Belanda.
Iyek kembali ke Indonesia bersama Ludwig Lemans, gitaris dari band Clover Leaf yang dibentuknya saat berada di Belanda. Bersama dengan almarhum Fuad Hassan (drum) dan Donny Fattah (bass), mereka membentuk band ini.
Konser perdana God Bless diadakan di TIM (Taman Ismail Marzuki), dan setelah beberapa perubahan nama, mereka resmi menjadi God Bless pada 5 Mei 1973.
Prestasi God Bless dalam industri musik tak perlu diragukan lagi. Mereka diakui sebagai salah satu dari "The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa" oleh majalah Rolling Stone Indonesia pada tahun 2008.
Selain itu, mereka juga meraih berbagai penghargaan, termasuk Anugerah Musik Indonesia pada 2009.
Dengan anggotanya yang tetap terdiri dari Ahmad Albar, Jusuf 'Lan' Antono, Donny Fattah Gagola, Abadi Soesman, dan Fajar Satrutama, God Bless merayakan 50 tahun perjalanan mereka dan berjanji untuk terus menghadirkan lagu-lagu legendaris bagi penggemar setia mereka.
Editor: Atikah Nurul Ummah