PARBOABOA – AC Milan memperlihatkan peningkatan performa lewat rentetan hasil positif dalam beberapa laga terakhir. Rossoneri baru saja meraih poin penuh pada pekan ke-24 Liga Italia 2022/2023 lewat kemenangan 2-0 atas Atalanta.
Kemenangan 2-0 atas Atalanta di San Siro, Senin (27/2/2023) dini hari WIB, sukses diraih AC Milan. Rossoner unggul berkat gol bunuh diri Juan Musso pada menit ke-26 yang kemudian digandakan Junior Messias pada menit ke-87.
Dengan kemenangan ini, AC Milan sementara ini bertengger di peringkat ketiga dengan torehan 47 poin. Jumlah itu sama seperti rival sekota mereka, Inter Mlan, yang berada di peringkat kedua.
Tidak hanya merapat ke posisi runner-up, AC Milan pun menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Skuad asuhan Stefano Pioli itu baru saja meraih empat kemenangan beruntun tanpa sekalipun kebobolan.
Berikut adalah 5 fakta kemenangan AC Milan kontra Atalanta:
Sempat Terpuruk
Januari 2023 menjadi masa yang kelam bagi AC Milan dan para pendukungnya. Dari total delapan pertandingan, Milan hanya pernah sekali. Dua di antaranya imbang dan sisanya kalah.
Kekalahan itu pun terjadi di momen yang tidak tepat. Misalnya, Milan keok di hadapan Torino, sehingga tersingkir dari Coppa Italia.
Milan juga takluk dari Inter Milan saat keduanya bersua di final Supercopa de Italiana. Ditambah, Milan kalah lagi dari Derby Milan tersebut saat bersua di Liga Italia.
Tunjukkan Kebangkitan
Sejak terakhir kali ditumpas Inter Milan di Liga Italia (6/2/2023), AC Milan beranjak bangkit. Kemenangan demi kemenangan berhasil diraih.
Empat pertandingan selanjutnya berhasil dituntaskan dengan kemenangan. Tidak hanya itu, Milan bahkan tidak kebobolan sama sekali.
AC Milan berhasil menang atas Torino (1-0), Tottenham (1-0) di Liga Champions, Monza (1-0), dan terakhir Atalanta (2-0).
Bermain Dengan Tiga Bek Mulai Cocok
Ada satu kesamaan saat momen kebangkitan itu berjalan. AC Milan menerapkan formasi pakem yang baru, yaitu tiga bek.
Sejak lima pertandingan terakhir, Pioli mengubah ekstrem formasi dasar timnya dengan menggunakan tiga bek tengah. Eksperimen pertama bisa dikatakan gagal karena takluk 0-1 dari Inter Milan.
Baru setelah itu eksperimen ini berhasil. Tujuan bermain dengan tiga bek adalah memperkuat pertahanan benar-benar tercermin dalam empat laga tersebut. Gawang AC Milan sulit dibobol.
Pertahanan Semakin Solid
Bukan hanya sulit dibobol, Atalanta bahkan merasakan sulit sekali menyerang ke jantung pertahanan yang dikomandoi Fikayo Tomori, Pierre Kalulu, dan Malick Thiaw.
Buktinya sepanjang 90 menit pertandingan, anak asuhan Gian Piero Gasperini tersebut hanya mampu melesakkan tiga tembakan. Parahnya, tidak ada satupun tembakan yang tepat sasaran.
Pertahanan yang solid membuat AC Milan hanya perlu memanfaatkan setiap kesempatan menyerang yang ada untuk mencetak gol dan memenangkan pertandingan.
Kembalinya Mike Maignan dan Zlatan Ibrahimovic
Pertandingan ini juga jadi awal kembalinya Mike Maignan dan Zlatan Ibrahimovic ke skuad utama AC Milan. Keduanya absen sangat panjang karena dibekap cedera.
Ibrahimovic jadi yang paling lama karena cederanya setengah tahun. Terakhir kali pemain berusia 41 tahun itu bertanding terjadi pada akhir musim 2021/2022.
Sedangkan Maignan baru cedera jelang Piala Dunia 2022. Saat akan comeback beberapa pekan lebih awal, ia menderita cedera baru yang memaksanya baru bisa tampil sekarang.