PARBOABOA, Jakarta - Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab mengatakan, menurut data terbaru, sudah ada 29 jemaah asal Indonesia yang meninggal dunia saat melaksanakan ibadah haji tahun 2023 ini.
Dalam keterangan tertulis di laman Kementerian Agama, Saiful menyebut sebanyak 23 jemaah wafat di Madinah dan 6 jemaah wafat di Makkah.
Saiful memastikan seluruh jemaah haji reguler Indonesia mendapat asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan diberikan sejak jemaah masuk asrama, waktu pemberangkatan, dan ketika mereka masih di asrama saat pemulangan.
Untuk jemaah yang wafat setelah masuk asrama akan diberikan asuransi sesuai Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) yang disetorkan.
Sementara untuk yang meninggal dunia karena kecelakaan akan mendapat asuransi sebesar dua kali dari Bipih. Untuk jemaah kecelakaan yang mengalami cacat tetap akan diberikan santunan dengan kisaran 2,5 persen hingga 100 persen dari Bipih.
“Jemaah haji yang wafat di pesawat, akan mendapat extra cover sebesar Rp125 juta. Ini bagian dari upaya pelindungan jemaah," terang Saiful dikutip Jumat (9/6/2023).
Untuk pengurusan asuransi ini, Saiful menyebut akan dilakukan oleh Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, kemudian setelah diproses, uang asuransi akan ditransfer ke rekening jemaah
Seperti diketahui, tahun ini Indonesia mendapat kuota haji sebanyak, sebanyak 221.000 orang, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Ditambah lagi dengan 8.000 kuota tambahan yang diberikan Arab Saudi.
Operasional ibadah haji telah berjalan sejak 23 Mei lalu, ditandai dengan masuknya jemaah ke Asrama Haji. Sehari setelahnya, jemaah mulai diberangkatkan ke Arab Saudi secara bertahap.
Setelah tiba di Madinah, jemaah kemudian diberangkatkan menuju Makkah. Sampai hari ini pukul 01.00 WIB, tercatat ada 120 kloter dengan 46.341 jemaah yang sudah tiba di Makkah dari Madinah.