Rekaman di Hapus, 2 Jurnalis Diintimidasi saat Meliput di Rumah Dinas Ferdy Sambo

Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo (Dok: voi.id)

PARBOABOA, Jakarta - Dua jurnalis dari media nasional, CNNIndonesia dan 20 Detik, diduga mengalami intimidasi oleh orang tidak dikenal (OTK) saat meliput di sekitar rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, di Kompleks Dinas Polri Duren Tiga Nomor 46, Jakarta Selatan, Kamis (14/7).

OTK itu memaksa menghapus bahan liputan yang dimiliki kedua jurnalis tersebut berupa video dan foto.

Sebagai informasi, kediamanan Ferdy Sambo sebelumnya sempat terjadi insiden baku tembak antara Bharada E dengan Brigadir Yoshua alias Brigadir J pada Jumat (8/7) lalu. Dari kejadian tersebut, Brigadir Yoshua dinyatakan meninggal dunia.

Kronologi Intimidasi

Kejadian bermula saat kedua jurnalis itu hendak melakukan wawancara di kediamanan Seno Sukarto. Purnawirawan jenderal bintang dua itu merupakan ketua RT di kompleks tersebut yang sempat diwawancara pada kemarin hari.

"Awalnya saya jalan-jalan keliling komplek, terus ke rumah ketua RT mau wawancara. Sempat diterima sama ibu RT, intinya bilang Pak RT tidak mau ngomong karena kemarin sudah," kata jurnalis 20 Detik yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi, Kamis (14/7) malam.

Tak mendapat keterangan apapun, kedua jurnalis tersebut lalu mencari opsi lain dengan mewawancarai tukang sapu di kompleks tersebut. Mereka berdua hendak bertanya soal gambaran peristiwa yang terjadi pada Jumat (8/7) lalu.

"Ketemu lah Pak Asep lah di pertigaan tuh di pinggir jalan. Oh iya saya Pak Asep, oh ya udah. Sambil wawancara tuh sempat ada orang nyamperin, manggil si Pak Asep, terus ya udah kita lanjut wawancara tuh sama Pak Asep sambil videoin segala macam," ucapnya.

Saat melakukan wawancara, tiba tiba saja mereka didatangi oleh tiga pria berbadan tegap dan berambut cepak. Ketiganya muncul dari arah belakang dengan mengendarai sepeda motor.

Dua diantaranya langsung merampas ponsel milik wartawan itu. Sementara satu orang lainnya berbicara dengan Asep. Kedua wartawan diketahui sempat menolak ponselnya yang ingin dirampas. Ia juga sempat mempertanyakan masud dari ketiga pria tersebut. Akan tetapi, ketiganya enggan menjelaskan.

"Tinggi kira-kira 170 cm, rambut cepak pakai kaos hitam. Tiba-tiba samperin kami dan menghapus foto dan video," ujar sang jurnalis CNN yang enggan disebut namanya.

Dia juga menyebut, ketiga OTK itu memperingati jurnalis untuk tidak meliput lagi di sekitar lokasi. Satu dari tiga OTK itu berkata kalau jurnalis sudah terlalu jauh dalam melalukan peliputan.

"Kalau masih di sana [rumah Ferdy Sambo] enggak apa-apa. Tapi kalau ke sini sudah terlalu jauh," kata dia.

Terkait adanya intimidasi kepada dua wartawan itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi prasetyo memastikan pihaknya akan mengusut kejadian yang menimpa dua awak media tersebut.

“Pihak polres akan mengusut masalah ini,” ucapnya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS