PARBOABOA, Jakarta – Konflik bersenjata antara Ukraina dan Rusia memasuki babak baru.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan tidak akan ada kompromi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait persyaratan mengakhiri perang.
Dalam pidatonya di sesi khusus parlemen Jerman pada Selasa (11/06/2024), Zelensky menyampaikan pesan yang tegas dan jelas.
Ia menyebut, waktu untuk berkompromi dengan Rusia telah usai ketika Putin memilih pembunuhan, alih-alih menjanjikan perdamaian.
Pemerintah Rusia dituduh telah menewaskan puluhan masyarakat Ukraina.
Oleh karena itu, ia berjanji untuk mengakhiri perang dengan cara mereka sendiri.
Bagi Zelensky, kekalahan Putin adalah kepentingan bersama seluruh masyarakat Ukraina.
Dengan menaklukkan Rusia, lanjutnya, keinginan Kiev untuk menjadi anggota penuh Uni Eropa pasti akan terwujud.
Diinformasikan, sejak Februari 2022 lalu, Ukraina mengajukan permohonan keanggotaan Uni Eropa dan diberikan status kandidat pada Juni di tahun yang sama.
Kemudian, pada Desember 2023 lalu, para pemimpin Uni Eropa memberikan izin untuk membuka negosiasi keanggotaan tersebut.
Namun, keterlibatan mereka dalam perang dengan Rusia memberi pertimbangan tersendiri.
Zelensky dalam konferensi tersebut mendesak rekomendasi dari negara-negara dunia agar mereka diterima untuk bergabung dalam Uni Eropa.
Ragam Tanggapan
Pidato Zelensky di parlemen Jerman mendapat reaksi beragam. Ada yang memberi sinyal positif, tapi tak sedikit yang mengajukan penolakan.
Beberapa anggota parlemen dari partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) dan partai populis baru, Buendnis Sahra Wagenknecht (BSW), memutuskan untuk memboikot pidato tersebut.
Zelensky sendri hadir di Jerman dalam rangka Konferensi Pemulihan Ukraina yang berlangsung selama dua hari.
Konferensi ini melibatkan para pemimpin dan diplomat tinggi lebih dari 60 negara di seluruh dunia.
Fokusnya tertuju pada upaya memobilisasi dukungan internasional untuk stabilisasi ekonomi dan reformasi Ukraina dalam rangka aksesi ke Uni Eropa.
Konferensi tersebut menjadi momen penting untuk mendapatkan dukungan global guna menghadapi tantangan besar akibat perang.
Tujuan lain yang hendak dicapai Ukraina adalah mempersiapkan diri menjadi anggota penuh Uni Eropa.
Selama konferensi, berbagai inisiatif dan program dibahas untuk membantu Ukraina mengatasi dampak perang.
Beberapa topik utama yang dibahas, antara lain soal bantuan kemanusiaan, dukungan finansial, rekonstruksi infrastruktur, serta reformasi pemerintahan dan sistem hukum.
Semua ini bertujuan untuk memperkuat Ukraina sebagai negara yang stabil, demokratis dan siap bergabung dengan komunitas Eropa.
Delegasi dari berbagai negara menyatakan solidaritas mereka terhadap Ukraina.
Mereka menekankan pentingnya dukungan internasional untuk memulihkan negara tersebut dari kehancuran yang disebabkan oleh konflik.
Mereka juga menyoroti pentingnya memperkuat kerjasama global untuk menanggulangi ancaman serupa di masa depan.
Zelensky, dalam penutupan pidato, mengucapkan terima kasih kepada semua negara yang telah mendukung Ukraina.
Dia menekankan perjuangan Ukraina bukan hanya untuk negara mereka sendiri, tetapi juga mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan di seluruh dunia.
Dengan dukungan internasional, ujarnya, mereka yakin dapat membangun kembali Ukraina dan memastikan masa depan yang aman dan makmur bagi generasi mendatang.
Perkembangan Konflik
Pasukan Rusia beberapa hari terakhir intens melakukan serangan ke Kyiv, tepatnya di wilayah timur laut Kharkiv.
Menanggapi serangan tersebut, Presiden AS Joe Biden pada Selasa (11/6/2024) berencana mengirimkan senjata untuk membantu pertahanan Ukraina.
Selain AS, negara sekutu lainnya, termasuk Jerman, juga telah menyediakan sistem pertahanan udara dan amunisi bagi Ukraina.
Bantuan-bantuan tersebut akan memberi kekuatan lebih bagi Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia.
Dalam keterangan terpisah, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menekankan kebutuhan mendesak Ukraina akan tujuh sistem tambahan untuk menangkis serangan lawan.
Ia menjelaskan mereka membutuhkan dua sistem Patriot untuk melindungi Kharkiv, tempat Rusia melancarkan serangan lintas perbatasan pada 10 Mei lalu.
Baginya, jika Ukraina memiliki sistem Patriot modern ini, maka pesawat Rusia tidak dapat menjatuhkan bom pada penduduk sipil dan militer.
Diinformasikan, AS secara rutin mendesak sekutu untuk menyumbang sistem pertahanan udara ke Ukraina.
Namun, banyak negara, terutama di Eropa Timur yang juga merasa terancam oleh Rusia, enggan menyerahkan sistem berteknologi tinggi tersebut.