PARBOABOA, Yogyakarta - Siapa nih dari kamu yang suka melancong? Buat kamu para pelancong mungkin sudah tak asing ya dengan kota Jogja. Yogyakarta dikenal sebagai kota yang mampu membuat para wisatawan menjadi rindu dan betah untuk berlama-lama menikmati suasana di kota yang satu ini.
Meski tidak menampik adanya modernisasi, namun kota ini tetap mampu menawarkan kearifan budaya lokal yang cukup menarik. Jika berkunjung ke Jogja, kamu bisa menikmati dan menjelajahi berbagai budaya Jawa yang masih dipertahankan sampai saat ini.
Selain menikmati nuansa budaya yang masih terasa cukup kental, Jogja juga memiliki cukup banyak destinasi wisata yang sangat menarik untuk disambangi. Salah satu kawasan yang cukup populer adalah Titik 0 Kilometer.
Sesuai dengan namanya, kawasan ini menjadi pusat atau jantung kota Jogja yang berada di ujung selatan Jalan Malioboro, tepatnya di kawasan simpang empat Kantor Pos Besar Kota Yogyakarta.
Titik 0 ini menjadi tempat favorit wisatawan untuk menghabiskan waktu, terlebih pada sore dan malam hari yang setiap hari selalu ramai disesaki oleh para wisatawan yang sekedar hanya untuk nongkrong di dudukan yang banyak disediakan di sekitar perempatan.
Sinaga, salah satu wisatawan dari Semarang mengaku suka dengan tempat wisata ini, meski masih baru sekali mengunjunginya.
“Awalnya sih tidak ada rencana kesini kak, tapi karena penasaran dengan tempat wisata yang banyak di puji orang ini, jadi nyempetin kesini. Dan benar saja tempatnya bagus dan cocok banget untuk nongkrong. Meski baru sekali kesini tapi sudah suka banget. Sampai malas balik ke Semarang, hehe,” tuturnya sambil tertawa.
Saat ditanya mengapa suka dengan Titik 0 ini, ia mengatakan merasa nyaman dan tenang meski dalam keramaian.
“Meski berada di pinggir jalan dan ramai banget, tapi rasanya nyaman dan tenang banget kak nongkrong disini, apalagi hembusan angin malamnya yang buat hati terasa sejuk banget,” pungkasnya.
Bagi kamu yang belum tahu, kawasan Titik 0 Kilometer ini sebenarnya menyatu dengan jalan Malioboro. Lokasi ini sering dijadikan tempat istirahat bagi para wisatawan yang sedang menyelusuri kawasan Jalan Malioboro.
Dengan dikelilingi bangunan bekas kolonial Hindia Belanda, membuat area ini seolah-olah tampak di Negeri Belanda. Namun lampu-lampu khas Jogja yang berwarna hijau dengan garis-garis kuning membuat area Titik Nol Kilometer ini menegaskan bahwa area ini di Kota Yogyakarta.
Terlebih saat ini terdapat monumen batik yang tepat dibangun di area 6 lampu sisi barat titik 0 Jogja. Bingung kan yang dimaksud dengan ‘area 6 lampu titik 0’? Maksudnya adalah Monumen Batik Titik 0 Jogja ini dibangun dengan membuat kaki lampu menjadi berbentuk persegi 6 yang mempunyai dimensi yang cukup besar. Nah di 6 dimensi tersebut terdapat bermacam-macam batik khas Yogyakarta yang di ‘display’ kehadapan para wisatawan, untuk membuat wisatawan lebih memahami batik bercorak Jawa khususnya Yogyakarta.
Titik 0 Kilometer ini sebetulnya juga menyimpan cerita historis yang sangat mendalam, dan berhubungan dengan berdirinya Republik Indonesia, karena di tempat ini menjadi titik serangan besar-besaran yang dilakukan oleh para pejuang yang dipimpin oleh Jenderal Soedirman dan Letkol Soeharto untuk mengusir Belanda dari Kota Yogyakarta, yang dikenal dengan serangan umum 1 Maret.
Nah untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang tiada henti, terdapat Monumen Serangan Umum 1 Maret yang tepat di bangun di Titik 0 Kilometer Jogja ini yang berada di sebelah timur atau masuk dalam kompleks Benteng Vendeburg.
Jika kamu sedang berada di Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi dan nongkrong di Titik 0 Kilometer Yogyakarta, karena ditempat ini selagi kamu nongkrong bisa melihat para musisi jalanan yang kerap menggelar konser mininya di kawasan Titik 0 Jogja.
Tak hanya itu, kamu juga bisa menemukan beberapa pedagang makanan kecil yang menjajakan jualannya dengan berkeliling di sekitar kawasan Yogyakarta ini. Apabila kamu ingin berkunjung ke kawasan Titik 0 Kilometer ini, pesan Parboaboa kepada para sobat adalah tetap menjaga kebersihan, karena tempat ini begitu cantik. Sayang kalau dikotori.