PARBOABOA, Jakarta – Memeriahkan gelaran World Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Mandalika, TNI Angkatan Udara (AU) akan mengerahkan tujuh pesawat KT-1 Wong Bee yang akan mewarnai langit Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (19/11/2021).
Tujuh pesawat milik TNI AU itu akan mengadakan aksi Jupiter Aerobatic Team (JAT) dengan melakukan manuver atas Sirkuit Mandalika.
Ketujuh pesawat JAT tersebut telah berangkat dari markas TNI AU di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, pada Rabu (17/11/2021). Dan saat ini sudah berada di Lanud Lombok, NTB. Tim JAT akan dipimpin Komandan Kodiklatau Marsdya Tatang Herlyansah dan Komadan Lanud Adisutjipto Yogyakarta Marsma M Yani Amirullah.
Nantinya tim aerobatik TNI AU yang diterbangkan oleh para Instruktur Penerbang Lanud Adisutjipto Yogyakarta itu akan beraksi melukis langit Lombok. Kegitan akrobatik TNI AU ini bertujuan menyukseskan penyelenggaraan WSBK yang digelar dari 19 hingga 21 November 2021.
"Tujuh pesawat KT- 1 Wong Bee yang menjadi inti Jupiter Aerobatic Team (JAT) telah berada di Lanud TGKH M. Zainudin Abdul Madjid (Zam) Lombok Praya," dikutip dari keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau), Sabtu (18/11).
Rencananya JAT akan menampilkan sejumlah aksi manuver di langit, seperti aksi jupiter roll, jupiter wheel, tango to diamond, screw roll, five cards loop solo spin, jupiter roll back, dan boom burst.
• Spesifikasi Pesawat KT- 1 Wong Bee
Pesawat KT-1B Wong Bee milik TNI AU merupakan pesawat serbaguna asal Korea Selatan yang dapat digunakan untuk pelatihan dasar dan tugas serangan ringan.
Wong Bee adalah salah satu versi dari KT-1 yang lahir di bawah program "KTX" lokal pada akhir 1980-an dan kontrak pengembangan diberikan kepada Korea Aerospace Industries (KAI).
Pesawat ini menggunakan mesin turboprop Pratt & Whitney Canada PT6A-62 berkekuatan 950 tenaga kuda. KT-1 berkapasitas dua orang dan dilengkapi dengan konfigurasi kokpit analog atau kaca.
Pesawat ini bisa terbang dengan kecepatan maksimum 360 mil per jam, jangkauan hingga 830 mil, dan ketinggian 38.000 kaki.
Pada beberapa versi, KT-1 ada yang bisa menampilkan avionik dan sistem tambahan, seperti Night Vision Goggles (NVG), tampilan head-up, GPS atau sistem navigasi inersia, sistem pembangkit oksigen onboard, dan hands-on-throttle-and-stick (HOTAS).
Pesawat jenis ini pertama kali diterbangkan pada November 1991. Dan mulai diproduksi massal pada 1999. Negara yang menggunakan pesawat tersebut selain Korea dan Indonesia adalah adalah Peru, Senegal, dan Turki.