PARBOABOA, Yogyakarta - Provinsi Yogyakarta menyuguhkan aneka ragam tempat wisata mulai dari pemandangan alam hingga budaya.
Tak dipungkiri Yogyakarta hingga kini masih kental dengan tradisi keratonnya. Budaya masyarakat lokal dari tahun ke tahun juga membuat provinsi tersebut semakin hidup dan menarik wisatawan dalam negeri hingga mancanegara.
Jejak-jejak peninggalan masa lampau juga masih mudah ditemui seperti candi hingga tempat pemandian keluarga keraton. Benda-benda bersejarah juga tak luput tersimpan rapi dan terawat di museum-museum yang bisa dikunjungi kapan saja.
Jika kamu berkunjung ke Yogyakarta dan ingin sedikit lebih mengenal provinsi tersebut, berikut Parboaboa.com merangkum wisata sejarah di Yogyakarta dari berbagai sumber.
1. Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta ini terdapat sejarah yang penuh dengan makna. Sejarah ini bermula dari abad ke-16, dimana terdapat kerajaan Islam bernama Mataram. Seiring berjalannya waktu, kedaulatan Mataram sedikit terganggu akibat adanya intervensi dari Belanda.
Demi mengakhiri perselisihan itu, akhirnya terjadilah Perjanjian Giyanti atau Palihan Nagari. Keraton Yogyakarta sendiri sampai saat ini masih menjadi tempat tinggal Sultan.
Menariknya, sejumlah sudut Keraton Yogyakarta kini sengaja dijadikan objek wisata budaya sekaligus edukasi untuk melestarikan tradisi.
2. Benteng Vredeburg
Tempat wisata sejarah di Yogyakarta yang satu ini merupakan benteng yang dibuat oleh Belanda pada saat itu.
Pembuatan dari benteng ini sendiri memiliki tujuan utama untuk dapat memberikan efek intimidatif pada Keraton Jogja. Sebelum menjadi nama Benteng Vredeburg, benteng ini memiliki nama asli benteng Rustenberg.
Keberadaan benteng yang satu ini memiliki peran yang sangat penting. Tak hanya pada masa kolonialisme penjajahan belanda saja.
Namun, pada masa perjuangan kemerdekaan keberadaan dari benteng yang satu ini juga sangat penting.
Pada masa penjajahan belanda, benteng ini merupakan markas resmi VOC untuk dapat memata-matai pergerakan dari Keraton.
Meski demikian, pada masa perjuangan kemerdekaan benteng yang satu ini menjadi pusat penting.
3. Keraton Kotagede
Keraton Kotagede adalah sebuah kota kuno yang pernah menjadi ibu kota Kesultanan Mataram sekitar tahun 1586–1613. Keraton tersebut terletak di wilayah administratif yang saat ini disebut dengan Kota Gede (kota besar).
Tata letak Keraton Kotagede memiliki konsep perpaduan Islam dan zaman pra-Islam, yaitu empat konfigurasi masjid-keraton-pasar-alun-alun yang disebut catur gatra tunggal. Kompleks situs ini juga dikelilingi oleh benteng pertahanan cepuri (benteng dalam) dan baluwarti (benteng luar).
Kini, peninggalan yang tersisa dari situs ini adalah reruntuhan beberapa bangunan kerajaan, yaitu benteng, pasar, masjid, dan permakaman.
4. Taman Sari
Jika berlibur ke Yogyakarta, mengunjungi Taman Sari Yogyakarta seolah menjadi hal yang wajib. Cagar budaya warisan Keraton Yogyakarta ini didirikan sebagai tempat Sultan dan keluarga untuk berekreasi dan menentramkan hati. Bangunan ini memiliki perpaduan gaya Portugis dan Jawa.
Kompleks Taman Sari cukup luas untuk ditelusuri. Para wisatawan dapat mengelilingi kompleks ini dengan guide tour yang disediakan.
Bagi yang suka berswafoto juga tak perlu khawatir karena banyak spot foto yang artistik. Lokasinya berada di Jalan Tamanan, Patehan, Yogyakarta.
Cukup dengan merogoh kocek sebesar Rp15 ribu para pengunjung sudah dapat mengelilingi Taman Sari sepuasnya.
5. Museum Sonobudoyo
Ingin melihat berbagai koleksi benda-benda bersejarah Nusantara? Berkunjung ke Museum Sonobudoyo bisa jadi solusinya.
Museum Sonobudoyo menyimpan ribuan koleksi benda bersejarah yang memiliki nilai-nilai budaya. Tempat wisata sejarah di Yogyakarta ini mempunyai beberapa ruangan pameran di antaranya ruang wayang, ruang senjata, ruang topeng, ruang batik, ruang ukir, ruang logam, ruang mainan, ruang prasejarah, dan ruang Bali.
Museum yang berlokasi di Jalan Pangurakan No. 6, Yogyakarta ini dapat dikunjungi setiap Selasa hingga Minggu mulai pukul 08.00 – 15.30 WIB.
Pagelaran wayang dan kesenian juga sering dilakukan. Harga tiketnya cukup bervariasi, yakni dibanderol sebesar Rp2.000 hingga Rp50.000.
6. Masjid Gedhe Kauman
Tempat wisata sejarah di Yogyakarta berikutnya ada Masjid Gedhe Kauman yang jadi wisata religi sekaligus wisata sejarah di Jogja.
Masjid yang lebih dikenal dengan nama Masjid Agung Jogja, dibangun di kawasan Keraton Yogyakarta.
Desain arsitekturnya yang unik dengan nuansa Jawa memang kental menghiasi masjid satu ini. Bahkan, terdapat banyak spot foto dan jajanan-jajanan khas Jogja di sekitarnya. Pantas aja banyak pengunjung yang ingin mencoba beribadah di masjid bersejarah ini.
7. Situs Warungboto
Situs Warungboto yang punya nama asli Pesanggrahan Rejowinangun ini memang sekilas mirip dengan Kampung Wisata Taman Sari.
Meski nggak seramai Taman Sari, situs bersejarah ini dulunya merupakan tempat pemandian dan peristirahatan para Raja.
Hal ini terlihat dengan adanya spot kolam dan taman. Bahkan, karena keindahannya, tempat ini banyak dijadikan spot foto prewedding, seperti putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dulu.
8. Candi Ijo
Tempat wisata sejarah di Yogyakarta yang bernuansa budaya yang pertama yakni Candi Ijo. Candi ini mungkin kurang terdengar namanya jika dibandingkan dengan Prambanan dan Borobudur.
Padahal wisata Yogyakarta yang satu ini juga tak kalah indah. Kamu hanya perlu membayarkan Rp 5.000 saja untuk menikmati pemandangan di Candi Ijo.
Candi Ijo menawarkan pemandangan alam sekitar yang indah plus sunset keren, karena kompleks candi didirikan di atas bukit. Candi Ijo adalah tempat yang tepat untuk piknik bersama keluarga dan teman-teman.
9. Puro Pakualaman
Puro Pakualaman merupakan istana kecil yang dipimpin oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku Alam VIII pada tahun 1813 menurut Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.
Dalam kompleks pura, terdapat Museum Puro Pakualaman yang diresmikan pada tanggal 29 januari 1981.
Saat ini, kawasan Pakualaman dijadikan Kawasan Cagar Budaya dengan potensi wisata budaya meliputi seni karawitan, Jemparingan (panahan tradisional), kerajinan batik tulis motif khas Puro Pakualaman, kerajinan berbahan dasar bambu, dan sebagainya.
Pengunjung dapat mengambil foto, membeli kerajinan, serta belajar sejarah. WIsata Puro Pakualaman cocok untuk berlibur bersama keluarga sekaligus turut melestarikan kebudayaan daerah.
10. Pasar Ngasem
Pasar Ngasem adalah pasar tradisional yang dapat dikunjungi untuk wisata belanja. Pasar ini dianggap istimewa karena daerah Ngasem pada zaman dahulu merupakan danai miliki keluarga kerajaan berdasarkan publikasi dari Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dahulu, Sultan Hamengku Buwono II biasa pergi ke danau untuk menikmati keindahan istana dari luar.
Seiring berjalannya waktu, fungsi danau berubah menjadi pasar burung. Kini, pasar Ngasem menjadi salah satu bangunan cagar budaya di Yogyakarta.
Nah, itulah tadi beberapa destinasi tempat wisata bersejarah di Yogyakarta yang wajib kamu kunjungi. Semoga bermanfaat!