PARBOABOA, Banyumas - Sejarah panjang yang pernah terjadi di Indonesia menghasilkan banyak peninggalan, salah satunya adalah tempat wisata petilasan yang memiliki unsur sakral dan misteri. Kabupaten Banyumas di Jawa Tengah adalah salah satu kawasan yang memiliki beragam macam wisata petilasan tersebut.
Karena ada unsur sakral dan misteri, destinasi wisata ini juga disebut sebagai wisata religi, di mana pengunjung yang datang memiliki tujuan untuk melakukan ritual ziarah, menaikan doa kepada para leluhur yang ada dan meminta diberikan kelancaran dalam memperoleh rezeki.
Berikut ini 5 rekomendasi wisata religi di Banyumas yang kerap didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
1. Makan Syeh Madum Wali
Syeh Madum Wali berasal dari Kerajaan Demak Bintaro yang diutus oleh Raja Demak ketika itu Raden Patah untuk menyebarkan agama Islam.
Beliu merupakan orang pertama yang menyebarkan agama Islam di Pasir luhur yang sekarang dikenal dengan nama Banyumas.
Makam Syeh Madum wali berada di desa Karanglewas dengan suasana asri di dekat sungai logawa.
Di tempat makam beliau juga terdapat tiga makam. Yakni di sebelah utara terdapat makam Senopati Mangkubumi I, sedangkan dua makan yang terdapat aulanya adalah makam Syeh Madum Wali dan makam Senopati Mangkubumi II.
Kini makam Syeh Madum Wali menjadi wisata religi bagi masyarakat Banyumas dan sekitarnya.
Mereka biasanya berziarah melakukan amalan dan ritual seperti berzikir serta tahlil atau kegiatan ritual yang lain. Biasanya mereka melakukannya pada setiap Kamis Wage atau Malam Jumat Kliwon.
Sedangkan setiap bulan Syaban di temapat ini digelar haul akbar Syeh Madum Wali dan Senopati Mangkubumi.
2. Komplek Pemakaman di Desa Dawuhan
Yang menarik dari Desa Dawuhan adalah disana terdapat makam para leluhur pendiri Banyumas yang terdapat pada satu komplek pemakaman yang sama.
Menjadikan daya tarik tersendiri untuk para masyarakat daerah Banyumas dan sekitarnya untuk berkunjung ke makam tersebut.
Ada yang hanya berwisata sejarah, menelusuri dan melihat bukti-bukti fisik pendiri Kabupaten Banyumas, mereka menggali informasi dari juru kunci yang ada di makam tersebut.
Tak jarang juga para pengunjung berbondong-bondong kesana untuk berziarah, apalagi pada hari jadi Kabupaten Banyumas tempat ini rutin sebagai upacara ritual keagamaan yang diadakan oleh pemerintah daerah.
Ziarah ini menandakan penghargaan kepada para leluhur yang telah berjuang dan mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat.
Di makam ini terdapat makam R. Joko Kaiman yang merupakan Bupati Banyumas pertama. Ada beberapa versi mengenai asal usul dari Jaka Kahiman.
Yang paling umum adalah bahwa Jaka Kahiman berasal dari keturunan Majapahit, ayahnya bernama Raden Harya Banyak Sosro, namun sejak kecil dia hidup dengan Kyai Sambarana atau Kyai Mrangi Semu dan kemudian di angkat anak.
Nyai Mrangi merupakan (Raden Ayuh Ngaisah) adalah adik kandung Banyak Sosro. Kekeknya adalah R. Harya Baribin putra dari Prabu Brawijaya IV Majapahit. Dan neneknya bernama Putri Bungsu Prabu Lingawastu dari kerjanaan Pakuan Parahiyangan.
3. Masjid Nur Sulaiman
Masjid Nur Sulaiman merupakan wisata religi di Banyumas yang dibangun pada tahun 1755 dan berlokasi di Desa Sudagaran Kecamatan Banyumas.
Dapat diakses dari Purwokerto menggunakan kendaraan bermotor, kurang lebih 30 menit perjalanan.
Masjid Nur Sulaiman yang merupakan bangunan cagar budaya ini dibangun sesuai dengan konsep tata letak bangunan pada masa pemerintahan kerajaan di Jawa. Letaknya berada di sebelah barat alun-alun, sebagai simbol kebaikan.
Berseberangan dengan penjara, sebagai simbol kejahatan. Keunikan masjid ini adalah terdapat maksura yaitu tempat salat khusus untuk para penguasa, serta mimbarnya berbentuk tandu.
4. Masjid Saka Tunggal
Wisata religi di Banyumas ini berupa masjid yang dibangun pada tahun 1288, terletak di Desa Cikakak Kecamatan Wangon.
Berjarak sekitar 30 kilometer dari Purwokerto, ibu kota kabupaten Banyumas, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama kurang lebih 1 jam.
Uniknya, masjid ini beratapkan ijuk dan sebagian dindingnya terbuat dari anyaman bambu. Tempat ibadah yang memiliki nama resmi Saka Tunggal Baitussalam ini merupakan masjid tertua di Indonesia.
Bernama Saka Tunggal karena dahulu tiang penyangga bangunannya hanya satu alias tunggal. Keistimewaan lain masjid ini adalah setiap tanggal 27 Rajab diadakan pergantian jaro yaitu mengganti pagar bambu serta membersihkan makam Kyai Mustolih, pendiri masjid Saka Tunggal. Teman Traveler masih akan menemui kera-kera berkeliaran bebas di kawasan ini.
5. Gua Maria Kaliori
Gua Maria Kaliori yang dibangun di atas bukit tandus ini merupakan tempat ziarah untuk umat Katolik.
Berlokasi di Desa Kaliori Kecamatan Kalibagor, berjarak sekitar 15 kilometer dari Purwokerto. Gua yang dibuka bagi masyarakat umum semenjak tahun 1989 ini menyediakan beberapa sarana prasarana, di antaranya Kapel Ratu Surga, Jalan Salib, Taman Rosario, pendopo bagi para peziarah, dan banyak lainnya.
Nah, itulah tadi beberapa rekomendasi tempat wisata religi di Banyumas yang menarik untuk dikunjungi. Semoga bermanfaat!