Kecewa dengan Pemkab Simalungun, Warga Sinaksak Surati Jokowi Minta Selesaikan Masalah Sumur Tercemar Minyak

Air sumur bor di rumah Selamat Purba, warga Kelurahan Sinaksak, Kabupaten Simalungun tercampur dengan minyak. (Foto: PARBOABOA/Patrick Damanik)

PARBOABOA, Simalungun - Peristiwa tercemarnya air sumur bor dengan minyak di lingkungan II dan IX, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara tak kunjung selesai dan menemui titik terang, hingga saat ini.

Padahal sebelumnya, masyarakat di lingkungan II dan IX, Sinaksak telah menyampaikan keluhan mereka kepada aparat pemerintah di kelurahan, kecamatan hingga ke Dinas Lingkungan Hidup Simalungun.

Kekecewaan diungkapkan Selamat Purba (48), salah seorang warga Jalan Gotong Royong Lingkungan II, Kelurahan Sinaksak. 

Ia mengaku terlalu kecewa dengan Pemerintah Simalungun yang hingga kini tidak melakukan tindakan apapun terhadap masalah air sumur mereka yang tercemar minyak itu.

"Saya sudah sangat kecewa, tidak ada lagi yang bisa dipercayai baik bupati, kepala-kepala dinas, DPRD semuanya bohongnya itu," katanya kepada PARBOABOA saat ditemui di kediamannya, Kamis (03/08/2023).

Selamat mengatakan, tercemarnya air sumur bor dengan minyak di rumahnya dimulai sejak Juni. Selain Selamat, ada beberapa warga di daerahnya yang mengeluhkan kondisi serupa.

"Tidak cuma kami saja. Sebelumnya sudah ada beberapa warga yang mengeluh air di rumahnya tercampur dengan minyak sejak 4 bulan lalu," ungkapnya.

Warga lain yang juga koordinator masyarakat, Paten Purba mengaku ia dan masyarakat telah mencoba berbagai cara mendesak pemerintah menyelesaikan masalah tercemarnya air sumur warga dengan minyak.

Namun, kata Purba, ia dan warga Lingkungan II dan IX tak kunjung mendapat jawaban terhadap masalah yang mereka keluhkan. Bahkan, lanjut Purba, ia dan warga Lingkungan II dan IX pernah melakukan audiensi kepada pemerintah dan menulis surat keluhan kepada Presiden Joko Widodo.

"Kami sudah beberapa kali mencoba melakukan aksi namun hasil yang kami terima juga tidak ada. Sudah pernah kami pergi ke Polda Sumut juga belum direspons. Sekarang ini kami sudah menebarkan surat kemana-mana bahkan hingga ke Presiden," ungkapnya.

Saat ini, ada 28 kepala keluarga yang telah melaporkan sumur di rumah mereka telah tercampur minyak.

"Dari posko pengaduan yang kami buat, sudah ada 28 KK yang melapor air di rumahnya sudah tercampur. Namun saya yakin masih banyak yang belum melapor, mungkin hingga ratusan KK," imbuh Paten.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS