PARBOABOA, Labuhanbatu – Sejumlah warga di Panai Hulu, Labuhanbatu, Sumatera Utara melakukan aksi unjuk rasa guna menuntut perbaikan jalan di daerahnya. Sembari berorasi, mereka juga melakukan aksi penanaman pohon di lubang-lubang jalan yang rusak.
"Kondisinya sudah sangat parah, sudah cukup membahayakan, sudah sangat sering menyebabkan terjadinya kecelakaan. Karena itu kami juga lakukan aksi penanaman 1.000 pohon," kata kordinator aksi massa tersebut, Edi Syahputra Ritonga, dikutip dari DetikSumut, Kamis (22/9).
Edi mengatakan, jalan rusak tersebut berstatus sebagai jalan provinsi, dimana lokasinya berjarak lima kilometer yang dimulai dari Simpang Ajamu hingga Sungai Pinang. Kerusakan jalan tersebut, sudah terjadi sejak tiga tahun yang lalu.
Ia menjelaskan bahwa perbaikan terhadap jalan rusak tersebut terakhir kali dilakukan pada tujuh tahun yang lalu. Sejak itu pemerintah tidak pernah lagi melakukan perbaikan jalan. Akibatnya, kerusakan semakin parah dan sering terjadi kecelakaan lalu lintas di daerah tersebut.
"Memang kebanyakan truk yang terbalik. Tapi seminggu yang lalu, sudah ada warga yang menjadi korban setelah terkena muatan truk yang terbalik itu," kata Edi.
"Karena itu kami mohon agar Bapak Gubernur Edi Rahmayadi mau mendengar suara kami ini dan segera memperbaiki jalan yang rusak ini. Tolong Pak, sebelum jatuh lebih banyak korban," tambahnya.
Untuk diketahui, aksi unjuk rasa ini dilakukan oleh ratusan warga Panai Hulu, di Simpang Tiga depan Pabrik Kelapa Sawit milik PTPN IV, Ajamu. Dalam aksinya, warga menyerahkan surat pernyataan sikap kepada seorang anggota DPRD LAbuhanbatu, yakni Mbelin Juahta Tarigan.
Kepada anggota DPRD tersebut, warga meminta agak keluhannya disampaikan kepada Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
"Secara pribadi saya juga berharap agar pemerintah provinsi mendengar aspirasi masyarakat ini. Karena itu surat pernyataan ini akan saya serahkan kepada pimpinan DPRD dan mereka nantinya yang akan berkomunikasi secara resmi dengan pemerintah provinsi," kata Mbelin.