PARBOABOA, Jakarta – Pihak berwenang Turki menahan 25 tersangka, pada Kamis (27/10/2022), setelah terjadi ledakan di lahan tambang yang menewaskan 41 korban jiwa.
Seperti dilansir dari AFP, Jumat (28/10/2022), ledakan itu menghancurkan tambang dekat kota batu bara kecil Amasra di pantai Laut Hitam Turki, pada Jumat (14/10/2022).
Menurut kantor berita Anadolu, 25 tahanan itu termasuk direktur tambang Cihat Ozdemir.
Presiden Recep Tayyip Erdogan telah menjanjikan penyelidikan penuh atas ledakan itu.
Erdogan mengatakan "tidak ada yang akan selamat" dari hukuman, jika laporan kecelakaan menunjukkan siapa yang bertanggung jawab.
Sementara itu, kerabat dari korban yang tewas mengatakan bahwa para penambang telah mengeluhkan bau gas di tambang tersebut selama 10 hari terakhir sebelum ledakan itu terjadi.
Atas kejadian ini, pemerintah Turki dinilai gagal mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah bencana itu terjadi.
Sebelumnya, pada tahun 2014 Turki mengalami bencana pertambangan batu bara paling mematikan. Sebanyak 302 pekerja tewas dalam ledakan dan kebakaran, yang meruntuhkan pertambangan di kota barat Soma.