Demi Menghindari Sebutan Konyol, Turki Ganti Nama jadi Turkiye

Turki mengajukan penggantian nama menjadi Turkiye. GCT

PARBOABOA, Pematangsiantar - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengirim surat kepada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mengganti nama negara itu dari Turki (Turkey) menjadi Turkiye dalam semua bahasa. 

Dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (4/6/2022), PBB telah mengumumkan hal itu pada Kamis waktu setempat, dan memastikan pergantian nama secepatnya. 

"Perubahannya segera," kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric kepada AFP. Ia telah mengonfirmasi surat resmi dari Erdogan itu diterima di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat. 

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavasoglu sebelumnya telah mengunggah foto dirinya menandatangani surat tersebut di Twitter sebelum dikirimkan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres.

"Surat yang saya kirimkan ke Sekjen PBB hari ini, kami mendaftarkan nama negara kami dalam bahasa asing di PBB sebagai 'Turkiye,'" cuitnya di Twitter.

Turki sedianya telah berulang kali mengupayakan pergantian nama menjadi Turkiye. Salah satu cara yang dilakukan adalah mengubah merek produk dari "buatan Turki (made in Turkey)" menjadi "buatan Turkiye (made in Turkiye)".

Selain membuat nomenklatur PBB sesuai dengan ejaan negara tersebut dalam bahasa Turki, pembaruan itu juga akan membantu membedakan negara ini dari jenis unggas dengan nama yang sama dalam bahasa Inggris, yakni turkey (ayam kalkun). 

"Perubahan nama mungkin tampak konyol bagi sebagian orang, tetapi itu menempatkan Erdogan dalam peran pelindung, menjaga rasa hormat internasional terhadap negara itu," kata profesor Universitas Georgetown, Mustafa Aksakal kepada surat kabar The New York Times.

Cavasoglu sepakat dengan alasan tersebut. Dia beralasan nama Turki diganti menjadi Turkiye karena nama yang ada sekarang seringkali disamakan dengan ayam kalkun.

Kata "Turkey"', selain untuk menyebut ayam kalkun, ternyata memiliki istilah konyol dan negatif dalam bahasa Inggris, yaitu "pengecut" atau "lemah".

Penggantian nama itu dilihat sebagai upaya untuk mengubah citra negara dan tidak lagi dikaitkan dengan ayam kalkun, hidangan lezat tradisional Thanksgiving Day di AS. 

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS