PARBOABOA, Jakarta – Usai harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi resmi naik pada Sabtu (3/9) kemarin, masyarakat dihebohkan dengan isu kenaikan tarif transportasi umum maupun online.
Namun, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memastikan bahwa tarif angkutan umum perkotaan (angkot) yang telah terintegrasi dengan JakLingko tidak mengalami kenaikan.
"Terkait dampak kenaikan BBM terhadap tarif angkutan umum di Jakarta, untuk tarif layanan angkutan umum yang telah terintegrasi dalam Program JakLingko tidak ada kenaikan tarif, baik layanan TransJakarta pada koridor utama maupun layanan non-BRT," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo kepada wartawan, Rabu (7/9).
Salah satu angkutan umum yang terintegrasi dengan JakLingko adalah TransJakarta, baik untuk koridor utama yang melalui halte (BRT) dan tanpa halte atau non BRT.
Namun, angkutan umum reguler yang belum terintegrasi dengan JakLingko hingga saat ini masih dilakukan pembahasan penyesuaian tarif oleh Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ). Nantinya, hasil dari keputusan tersebut akan diusulkan kepada Gubernur DKI untuk ditetapkan.
"Sedangkan untuk tarif layanan angkutan umum reguler, angkot-angkot yang belum terintegrasi dengan Program JakLingko, saat ini besaran tarifnya sedang dibahas oleh DTKJ dan selanjutnya diusulkan ke Gubernur untuk ditetapkan," jelasnya.
Kendati demikian, Syafrin belum memberikan detail proyeksi besaran penyesuaian untuk tarif layanan angkutan umum reguler yang belum terintegrasi JakLingko.
Sementara itu, Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan turut membenarkan soal rencana kenaikan tarif angkot di Ibu Kota. Sejauh ini, kata dia, besaran kenaikan tarif yang tengah digodok berkisar 12,5-17,5%.
"Dalam perhitungan teori, antara 12,5-17,5% jadi kita mau liat mana yang supaya masyarakat tidak terlalu berat. Contoh, misalnya naik angkot sekarang 5.000 bagaimana kita upayakan supaya naiknya cuma 5.500, supaya nggak terlalu berat. Sedang kita coba bahas," ujarnya.
Merujuk data dari Organda, saat ini terdapat 4.500 angkot atau mikrolet yang belum terdaftar dalam JakLingko. Sedangkan yang sudah terintegrasi sekitar 2.200 mikrolet dengan nama mikrotrans.
Shafruhan menuturkan, finalisasi kenaikan tarif angkot diperkirakan bakal rampung dalam pekan ini. "Dalam minggu ini bereslah," sebut dia.