Surplus Dagang Indonesia Bulan April 2022 Jadi yang Tertinggi Sepanjang Sejarah

Ilustrasi bongkar muat peti kemas di pelabuhan (dok Antara Foto/Aditya Pradana Putra)

PARBOABOA, Pematangsiantar - Tingginya ekspor Indonesia di bulan April ini menyebabkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus terbesar sepanjang sejarah.

Menurut data yang dirilis Badan Pusat Stastistik, bulan April terjadi surplus sebesar USD 7,56 miliar, atau naik sekitar 66,9 persen dari bulan sebelumnya yang mengalami surplus sebesar USD 4,54 miliar.

Surplus neraca perdagangan tersebut terjadi karena ekspor Indonesia sedang tinggi, sementara impor sedang lesu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pada April 2022 mencapai USD 27,32 miliar, sementara nilai impor hanya mencapai USD 19,76 miliar.

"Ini adalah rekor baru dan ini tertinggi, sebelumnya pada Oktober 2021 yaitu sebesar USD 5,74 miliar. Jadi surplus ini (tertinggi) sepanjang sejarah," papar Kepala BPS Margo Yuwono, Selasa (17/5).

Margo memaparkan surplus perdagangan terbesar di sumbangkan oleh Amerika, dimana ekspor Indonesia mencapai USD 2,45 miliar, sedangkan impor hanya sebesar USD 839 juta. Dengan demikian Amerika menyumbang surplus sebesar USD 1,62 miliar.

Hal yang sama juga terjadi pada India, yang memasok bahan bakar mineral diikuti lemak minyak hewan nabati dari Indonesia. India menyumbangkan surplus sebesar USD 1,53 miliar. India melakukan ekpor dari Indonesia sebesar USD 2,10 miliar, sedangkan sebaliknya untuk impor, Indonesia hanya belanja sebesar USD 567 juta dari negara tersebut.

Filipina juga menyumbang surplus besar untuk negara perdagangan Indonesia sebesar USD 977 juta.

Margo menyampaikan, dengan surplus pada April 2022 tersebut, Indonesia telah mencatatkan surplus perdagangan selama 24 bulan secara beruntun. Rekor terpanjang pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun rekor ini belum bisa mematahkan pencapaian pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada masa SBY, surplus neraca perdagangan pernah terjadi selama 42 bulan berturut-turut, Oktober 2004 hingga Maret 2008.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS