PARBOABOA, Pematang Siantar – Pengamat kebijakan publik menyoroti kondisi Stadion Sangnawaluh di Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara yang sangat memprihatinkan dan tak kunjung diperbaiki pemerintah.
Pengamat kebijakan publik, Lisman Manurung menilai, Pemko Pematang Siantar seolah tak peduli terhadap salah satu kondisi asetnya, karena tak kunjung diperbaiki.
Padahal, kata dia, ketika Stadion Sangnawaluh beroperasi seperti sedia kala, pemerintah dan masyarakat Pematang Siantar juga diuntungkan.
"Maka roda perekonomian masyarakat sekitar akan berputar dari berbagai aktivitas yang dilakukan di dalam maupun di luar stadion," kata Lisman Manurung.
Akademisi Universitas Indonesia juga mengingatkan agar jangan sampai aset milik Pemko Pematang Siantar digunakan orang yang tidak bertanggung jawab.
"Termasuk melakukan tindakan kriminal di sana," kata Lisman.
Menurutnya, renovasi stadion bukan masalah yang pelik, karena Pemko Pematang Siantar, hanya perlu menjalin kerja sama dengan perusahaan besar yang ada di kota itu.
Perusahaan, lanjut Lisman, bisa menggunakan dana tanggung jawab sosial atau CSR untuk membantu pemerintah memperbaiki stadion tersebut.
Dengan dana CSR, katanya, Pemerintah tidak perlu merogoh anggaran APBD untuk merenovasi stadion tersebut. Apalagi, perbaikan Stadion Sangnawaluh tak cukup hanya renovasi fisik saja.
"Sehingga anggaran yang seharusnya sudah dialokasikan dapat dialihkan kepada pembangunan yang lain seperti perbaikan jalan yang masih harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah kota," jelas Lisman.
Ia mengingatkan, perlu gebrakan dari pemerintah kota untuk menghidupkan stadion tersebut.
Salah satunya, kata Lisman, dengan menggandeng promotor mengadakan pertandingan olahraga atau kegiatan di stadion tersebut. Sehingga dapat menghidupkan roda perekonomian masyarakat di sana.
"Harus ada terobosan. Harus Berani. Diajak lah liga apa bertanding di situ. Pasti mereka punya kepentingan di situ. Kayak jual karcis atau apa kan," imbuhnya.
Sebelumnya, Masyarakat Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara kecewa terhadap kondisi Stadion Sangnawaluh yang masih terbengkalai hingga saat ini.
Apalagi Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, sebelumnya berjanji mengucurkan anggaran sekitar Rp50 miliar untuk merehabilitasi stadion ini. Namun, hingga saat ini, janji tersebut tak kunjung terealisasi.
"Kami sangat mendukung upaya perbaikan Stadion Sangnawaluh yang dijanjikan Pak Edy Rahmayadi. Namun, sampai saat ini, kami hanya melihat janji-janji kosong. Stadion ini seharusnya menjadi sarana berolahraga dan hiburan bagi warga kami, tapi sekarang hanya menjadi tempat terbengkalai," ungkap Marlina, salah seorang warga sekitar stadion kepada PARBOABOA, Sabtu (02/09/2023)
Stadion Sangnawaluh biasanya dijadikan masyarakat Pematang Siantar sebagai lokasi berolahraga dan hiburan.
Saat ini, Stadion Sangnawaluh hanya dijadikan lokasi menjemur baju dan mengambil pakan rumput oleh masyarakat sekitar, imbas tidak diurus dengan baik.
Sementara itu, Kepala Bidang Tata Ruang dan Bangunan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pematang Siantar, John Henri Musa Silalahi mengatakan, perbaikan terakhir dilakukan pada 2017.
"Terakhir perbaikan di 2017 dan selalu ada kendala rehabilitasi stadion tersebut. Kalau masalah anggaran yang sudah terpakai tanya saja langsung ke Kejaksaan kemana anggaran tersebut," katanya saat dikonfirmasi PARBOABOA, Selasa (12/9/2023).
Musa mengungkapkan, terbengkalainya rehabilitasi Stadion Sangnawaluh karena tidak cukupnya anggaran perbaikan.
Meski begitu, Musa mengakui stadion yang telah berdiri sejak zaman Belanda itu merupakan aset Dinas PUPR Pematang Siantar.
Ia berharap rehabilitasi stadion yang terletak di Jalan KS Tubun, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara ini bisa dimulai tahun depan.
"Untuk anggaran konsultasi perencanaan rehabilitasi stadion tersebut tidak ditampung di APBD tahun ini, kita upayakan di tahun depan," ungkapnya.
Musa mengakui, rehabilitasi Stadion Sangnawaluh yang selama ini dilakukan imbas perencanaan yang kurang matang.
"Terbengkalainya pelaksanaan rehabilitasi memang tanpa perencanaan yang matang, sehingga ada pemborosan dan membuang kas daerah saat pembangunan Stadion Sangnawaluh," katanya.
Pantauan PARBOABOA, hingga hari Sabtu (23/09/2023), tidak terlihat adanya perbaikan terhadap Stadion Sangnawaluh, Kota Pematang Siantar.
Rumput stadion terlihat meninggi dan tak terawat, begitu dengan bangku penonton yang terlihat rusak dan tak layak lagi untuk digunakan.
Editor: Kurniati