SoftBank Lepas Saham di Beberapa Raksasa Teknologi, Ada Facebook Hingga Netflix

CEO SoftBank, Masayoshi Son

SoftBank telah merilis laporan keuangan terbarunya dengan mengumumkan telah melepas kepemilikan saham dibeberapa raksasa teknologi AS seperti Facebook, Microsoft, Alphabet dan Netflix.

Perusahaan investasi yang berkantor pusat di Tokyo ini berinvestasi pada saham yang terdaftar secara publik melalui unit perdagangan SB Northstar yang memberikan rincian perusahaan portofolio unit tersebut dalam hasil kuartalannya, yang dilansir dari CNBC, Selasa (10/8/2021).

Saham Facebook, Microsoft, Alphabet dan Netflix sendiri dimasukkan dalam portofolio SB Northstar pada akhir Maret lalu. Namun saham-saham perusahaan itu sudah tidak ada dalam daftar portofolio SB Northstar pada akhir kuartal II-2021. Artinya ada pengurangan atau pelepasan total dalam kepemilikan di saham-saham tersebut.

Pada akhir bulan Maret 2021 lalu, SoftBank tercatat masih memiliki saham sebesar 3,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 44,5 triliun (kurs Rp 14.300) di Facebook.

Kemudian di Microsoft, SoftBank diketahui menanamkan 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 14,3 triliun), serta induk Google sebesar 575 juta dollar AS (sekitar Rp 8,2 triliun).

Sementara Netflix, mendapat kucuran dana sebesar 382 juta dollar AS (sekitar Rp 5,4 triliun).

Selain melepas saham-sahamnya di beberapa perusahaan tersebut, SoftBank juga mengurangi porsi kepemilikan sahamnya di Amazon, dari 6,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 89 triliun) menjadi 5,6 miliar dollar AS (sekitar Rp 80 triliun).

Secara total, SB Northstar memegang saham di perusahaan senilai US$ 13,6 miliar pada akhir Juni, turun dari posisi akhir Maret 2021 US$ 19 miliar.

Bulan September lalu, SoftBank disebut menjadi "Paus Nasdaq" oleh Financial Times setelah membeliĀ  saham senilai miliaran dollar AS di beberapa perusahaan teknologi besar, seperti Amazon, Microsoft, dan Netflix untuk menaikan valuasi.

Diketahui, SoftBank masih menghadapi penurunan keuntungan, di mana pada kuartal I-2021, profitnya melemah 39 persen dari tahun ke tahun. Penurunan diperkirakan mencapai 6,9 miliar dollar AS (sekitar Rp 99,2 triliun).

Salah satu yang menjadi faktor penurunan keuntungan adalah dampak kebijakan pemerintah China yang menindak Alibaba, perusahaan yang juga disokong oleh SoftBank.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS