PARBOABOA – Koreanwave alias demam Korea seperti enggak akan ada habisnya, termasuk di Indonesia yang merupakan salah satu base fans Kpop terbesar di dunia.
Hal yang menarik dari koreanwave adalah penggemarnya yang sangat fanatik. Mereka bahan tak akan segan-segan merogoh kocek dalam-dalam demi bertemu sang idola. Makanya banyak orang yang menyebut fans Kpop itu totally freak!
Tapi tak melulu negatif, fans korean pop juga memiliki sisi positif, ini sebagian sisi positif dan negatif Kpopers yang melanda anak muda +62.
Sisi Negatif 1 : Lupa Diri. Kecintaannya yang terlalu dalam pada sang idola membuatnya lupa bahwa siapa dirinya dan siapa sang idola. Dia lupa bahwa sang idola itu juga manusia biasa yang memiliki kehidupannya sendiri. Dia juga tidak suka jika idolanya menjalin hubungan atau dekat dengan orang lain.
Sisi Positif 1 : Setia. Kpopers sangat mencintai idolanya dan sulit berpindah hati ke idola lain, makanya enggak heran salah satu sifat yang dimiliki seorang Kpopers adalah loyal, setia banget deh! Makanya pacaran sama Kpopers ada baiknya juga, dia enggak ada waktu buat nyari selingkuhan, kan waktunya habis nonton film Korea.
Sisi Negatif Ke-2 : Boros! Selalu Membeli Apapun yang Berhubungan Dengan Idolanya, termasuk semua pernak-pernik mulai dari album, lightstick, photocard, bahkan tiket konser dan fanmeeting pun dibeli.
Sisi Positif Ke-2 : Rajin Menabung. Mereka itu tahu semua yang berhubungan sama idolanya tuh gak gratis. Makanya mereka rela menyisihkan uang mereka selama berbulan-bulan hanya demi membeli pernak-pernik official merchandise/goods dari idols mereka.
Sisi Negatif Ke-3 : Banyak Musuh. Menjadi Kpopers Secara Enggak Sadar Bisa Menambah Musuh. Kpopers yang saling mengagungkan idola masing-masing menanggap idola mereka paling bagus di antara yang lain sehingga tak jarang memicu penggemar idola lain marah dan akhirnya terjadi pertengkaran di dunia maya. Parahnya lagi, jika pertengkaran itu terbawa ke dunia nyata, di mana mereka akan merasa sengit jika bertemu dengan penggemar salah satu aktris yang mereka benci.
Sisi Positif Ke-3 : Berinteraksi Dengan Orang Dari Seluruh Dunia. Karena Kpop tidak hanya menyebar di Indonesia saja, melainkan di seluruh dunia. Seorang Kpopers akan banyak melakukan interaksi sesama fans satu idols tertentu, entah itu dari luar kota atau bahkan luar negeri.
Sisi Negatif Ke-4 : Konyol!. Menjadi Kpopers Membuat Terjebak Dalam "Kotak" dan Khayalannya sendiri. Kpopers itu tidak terlalu suka buat namanya keluar rumah. Hidup merekatetap dirumah seperti drama koreayagn terus ditontonnya. Mereka menghabiskan wakti menonton puluhan episode drama atau streaming music video Korea di youtube. Kebiasaan itu sangatlah enggak bagus, mereka perlu interaksi dengan orang-orang disekitarnya. Kelamaan begitu bisa saja mereka jadi anti sosial.
Sisi Positif Ke-4 : Jauh dari Kenakalan Remaja. Kpoper yang berada dalam 'kotak khayalan' dan ditambah sepanjang hari dirumah saja nonton dan streaming video korea, tentu saja tak ada celah untuk menjadi anak nakal seperti bergabung dengan genk jalanan atau kenakalan remaja seperti trying drugs, keluyuran malem, pacaran gaya Amerika, dan lain-lain. Mereka justru menyalurkan ‘kehaluan’ khayalan mereka dalam bentuk positif berupa fanfiction, webtoon, meme instagram, fanmade video, dan sebagainya.
Sisi Negatif Ke-5 : Lupa Waktu. Seorang Kpopers bisa saja menghabiskan setengah dari 24 jam sehari jatah hidupnya dengan ngepoin idolanya hingga lupa buat ngerjain tugas, lupa makan, lupa ibadah, lupa kalo mereka masih punya ‘kehidupan nyata’.
Sisi Positif Ke-5 : Mempelajari Bahasa Asing. Drama dan musik-musik Korea tentu saja bukan bahasa Indonesia. Kalupun ada subtitle-nya juga pakai Bahasa Inggris. Itu yang membuat Kpopers banyak berusha mengerti bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Biarpun enggak jago banget yang penting mereka gak telalu bingung saat membaca teks subtitle pada drama Korea tontonannya. Toh juga lihat wajah idolanya saja mereka juga cukup senang, apalagi bisa mengerti apa kira-kira maksud omongan si oppa yang wajahnya mirip semua.